Kisah sebelumnya Part 4
"Hah ?! Serius pak ?!"
"Iya serius, dia cerita ke saya kemarin"
"Terus pak ?"
"Ya terus pak Kirno ga jadi kencing, dia balik masuk ke kamar ketakutan"
"Waduh gila ya ni hantu pocong"
Ternyata memang sudah banyak warga yang ngalamin gangguan ini.
"Gangguannya bukan malam doang pak, siang pun jadi tuh pocong ganggu warga"
"Siapa yang di ganggu pak ?"
"Itu istrinya pak Sabar, pas lagi masak didapur tiba-tiba bau anyir dan busuk eh ternyata itu hantu pocong ada di sebelahnya lagi merhatiin dia."
Ini memang sudah tidak bisa di biarkan lagi, saat itu semangat bapak-bapak untuk mengusir pocong tersebut menguat. Seakan tiba-tiba rasa berani tumbuh di diri bapak-bapak masing-masing, mereka muak degan gangguan pocong ini.
"Yaudah malam ini kita ronda, gimana ? Kebetulan besok kantor saya libur"
Mendengar ajakan mas Ilham tiba-tiba malah membuat mental bapak-bapak menciut, mereka semua seperti trauma tidak ingin melihat lagi.
"Kok pada diem ? Tadi semangat mau ngusir hehe"
"Pak ustad emang ga bisa ngusir ya ?"
"tidak bisa mas, ilmu saya baru sekedar mengusir saat bertemu. Tidak bisa mengusir keluar dari desa, tapi bapak-bapak tenang aja karna saya sudah minta bantuan temen"
"Wah bener pak ?"
"Iya bener, minggu depan beliau kesini"
Malam makin larut, pembicaraan makin meluas dan sudah berganti topik tidak membahas pocong tersebut.
"Dalam keadaan ramai seperti ini, kenapa sosok tersebut tidak muncul ?" Gumam mas Ilham dalam hati.
Satu persatu bapak-bapak pamit untuk pulang dikarenakan sudah malam, seminggu ke depan adalah hal yang aneh karena sosok pocong tersebut seperti hilang dari desa.
Tidak ada lagi warga yang merasa terganggu membuat yakin kalau sosok itu sudah pergi dari desa.
Saat ini desa terasa aman, anak-anak dan ibu-ibu sudah mulai berani untuk keluar dari rumahnya seakan senang dengan kepergian sosok pocong tersebut.
tidak ada lagi desas-desus warga yang melihat, entah kmn perginya pocong tersebut.
Bahkan pak ustad pun tidak tahu kemana itu pocong, tapi tidak apa-apa karena desa sudah kembali ramai lagi selepas isya.
Untuk saat ini tenang, namun setelah kedatangan pak haji semuanya kembali ketakutan.
Tiba akhirnya hari dimana pak haji datang berkunjung ke desa tersebut memenuhi undangan pak ustad.
Banyak warga yang tidak tahu degan kedatangan beliau karena memang niatnya ingin mengusir secara diam-diam dan hanya segelintir orang saja yang tau, termasuk mas Ilham.
ilustrasi hantu pocong (m.bangsaonline.com)
"Terlalu beresiko kalau banyak yang tau, pasti akan banyak yang ingin menonton" ucap pak haji.
Hari ini pak haji memantau keadaan saja dan memetakan lokasi lokasi yang memungkinkan pocong tersebut bermukim.
Setelah berhasil memetakan, pak haji izin pamit pulang untuk menyiapkan segala sesuatu untuk esok hari.
Menurut pak haji, sosok ini cukup kuat. Sosok ini juga punya beberapa anak buah yang menjaganya.
Sebelum pamit, pak haji mengucapkan sebuah pesan yang bisa dibilang cukup mengagetkan.
"Ini bukan sosok yang sudah lama diam di desa ini tapi seperti kiriman" ujar pak haji.
Selepas pak haji pulang, pak ustad dan beberapa bapak-bapak yang hadir tetap ditempat untuk membicarakan masalah ini.
"Jadi ini kiriman, saya sudah menduganya," ujar pak ustad.
Usut punya usut ada hal yang mas Ilham tidak tahu selama ini dari semenjak hadir hingga sekarang.
"Sebuah perusahaan besar ingin membangun pabrik di sekitar sini namun ditolak oleh warga" bisik pak Rury ke Ilham.
"Kok saya baru tahu ya pak ?"
"Ya sampean kan kerja dari pagi sampai malam, gimana bisa tahu. Lagi pula mereka ga dateng lagi sebelum mas Ilham pindah kesini"
Pantas saja mas Ilham tak tahu, diam-diam perusahaan tersebut seperti tidak terima atas penolakan warga.
Namun ini baru hanya perkiraan sementara, hal ghaib sulit untuk dijadikan bukti dalam kejahatan.
Tapi mendengar pesan pak haji membuat bapak-bapak berpikir bahwa perusahaan itu lah biangnya yang mengirim sosok pocong tersebut untuk menakut nakuti warga agar pindah dari desa ini.
"Kita tunggu saja penjelasan dari pak haji esok hari ya bapak-bapak" ujar pak RT.
Ilustrasi (id.bookmyshow.com)
Setelah sepakat untuk menunggu esok, semuanya pamit pulang kerumahnya masing-masing. Sebagian bapak-bapak terlihat marah mendengar pesan pak haji, walaupun belum pasti perusahaan itu pelakunya namun tetap saja mereka geram.
Mas Ilham pun berpikir apakah sampai segitunya mereka melakukan hal itu? Apa yang menyebabkan mereka sangat ingin membangun pabrik disini? Ah sudahlah, mas Ilham tidak ingin suudzon.
Namun penasaran dengan jawabannya esok hari.
"Assalamualaikum"
"Loh mas darimana ?"
"Abis rapat sama bapak-bapak"
"Ngomongin sosok itu ya mas?"
"Ah engga..mah tolong buatkan kopi ya"
Cerita Hantu Pocong Bersambung ke Part 6
ilustrasi (poskotanews.com)