Setelah hampir lima dekade, Jepang akhirnya mengakhiri layanan pager untuk selamanya. Tapi sebentar, emang milenial tahu apa itu layanan pager? Kalau pengen kenal apa itu teknologi layanan berkirim pesan jadul ini, kalian bisa nonton video di bawah ini dulu gengs.
Sudah kenal kan? Yuk lanjut baca beritanya. Jadi saat ini, satu-satunya penyedia layanan terakhir di negara itu, Tokyo Telemessage, mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan layanannya pada September 2019, seperti yang diberitakan SoraNews24 dan dilansir dari Engadget.
Perusahaan tersebut mengatakan sekitar 1.500 orang masih menggunakan pager di area layanannya, yang meliputi Tokyo dan beberapa daerah tetangga. Kebayang nggak siapa yang masih berkirim pesan lewat pager. Sepertinya bukan lagi pemuda pemudi gaul seperti yang ada di video klip.
Pager, yang orang Jepang sebut sebagai "poke-beru" atau "pocket bell", pernah memiliki hari-hari ketenaran. Perangkat kecil yang dapat mengirim pesan singkat melalui gelombang radio mencapai puncak popularitas pada tahun 1996 ketika sebanyak 10 juta unit digunakan di Jepang. Belum dihitung yang di luar negeri sakura seperti Eropa bahkan Indonesia.
Namun umur pager tidaklah lama. Popularitas pager dengan cepat diambil alih oleh ponsel setelah perangkat tersebut tersedia secara luas. Perusahaan telekomunikasi besar yakni NTT yang juga menjadi perusahaan pertama kali memperkenalkan pager di negara itu telah menghentikan layanan untuk perangkat pager pada tahun 2007. Sekarang lebih dari satu dekade kemudian, Tokyo Telemessage mengikuti jejak dan menarik layanan pada pengguna terakhirnya.
Pager (visiplex.com)
Sementara 1.500 pelanggan lainnya tentu saja kecewa mengetahui hari-hari bersama pager mereka akan segera berakhir. Seharusnya sih mereka sudah melihat ini akan datang. Pasalnya Tokyo Telemessage sudah berhenti membuat perangkat pager 20 tahun lalu. Negara Jepang memang unik sih gengs. Konon, teknologi lama memiliki caranya tersendiri untuk bertahan di sana. Seperti perangkat faksimile yang masih menjadi sarana komunikasi populer di negara ini, dan kalian masih dapat menemukan kaset pita di beberapa toko.
Pager (bostonglobe.com)