Kisah Dibalik 6 hantu Perempuan di Jepang

Hampir semua kisah hantu perempuan dari Jepang ini sempat diangkat di layar lebar. Semuanya berdasar dari hantu yang nyata.

Bagi penggemar film horor pasti sangat mengenal karakter-karakter hantu dari negeri Jepang. Selain memiliki penampilan yang sangat mengerikan, hantu Jepang selalu terasa sangat dekat dengan kehidupan nyata.

Pasalnya hantu-hantu Jepang, yang kebanyakan perempuan ini, bukanlah kisah rekaan. Mereka memang ada di dalam kisah yang beredar di masyarakat Jepang. Berikut adalah kisah dibalik hantu perempuan Jepang.

Sadako

source : kaskus

Aslinya Sadako adalah karakter rekaan novelis Koji Suzuki. Namun karakter Sadako diadaptasi dari berbagai karakter onryo, hantu pembalas dendam yang dikenal di legenda-legenda. Salah satu inspirasinya adalah Bancho Sarayashiki yang menceritakan tentang riwayat mengenaskan Okiku.

Sama seperti Sadako, Okiku juga dibunuh dan dilemparkan ke dalam sumur. Sampai saat ini sumur tempat jenazahnya dibuang masih ada, tepatnya di Puri Himeji. Menurut salah satu versi cerita, Okiku adalah pelayan yang merusak/menghilangkan satu dari sepuluh pusaka milik tuannya.

Sejak kematiannya, setiap malam terdengar suara Okiku yang meratap sambil menghitung pusaka dari dalam sumur. Begitu sampai ke angka sembilan, suaranya berubah menjadi tangisan memilukan. Kabarnya arwah Okiku baru bisa ditenangkan jika dari atas ada orang yang berteriak 'sepuluh' untuk melengkapi hitungannya.

Kayako

source : kaskus

Hantu rekaan lain yang terinspirasi dari kisah nyata adalah roh Kayako. Kisahnya terinspirasi dari legenda Yotsuya Kaidan. Sama seperti Kayako, Oiwa  disiksa hingga tewas oleh suaminya yang pencemburu. Padahal Oiwa adalah istri yang setia mengabdi kepada suaminya, Tamiya Iemon.

Iemon yang kehilangan status sebagai samurai harus bekerja serabutan demi menyambung hidup. Karena muak dengan hidupnya yang kini kesulitan, dia mulai membenci sang istri. Karena kepincut dengan cucu tetangganya yang kaya raya, Iemon meracuni Oiwa agar dia bisa menikah lagi. Racun tersebut membuat tubuh Oiwa cacat dan dia mati dalam kondisi yang mengenaskan.

Di hari pernikahan Iemon, hantu Oiwa menuntut balas. Ketika Iemon membuka cadar istri barunya, yang terlihat adalah wajah rusak Oiwa. Merasa ketakutan, Iemon memenggal istri dan mertuanya. Akhirnya Iemon tewas di tangan saudara lelaki Oiwa. Kisah Oiwa diadaptasi menjadi drama kabuki yang masih dipentaskan hingga sekarang.

Hikiko

source : kaskus

Hikiko bercerita tentang hantu gadis cilik yang semasa hidupnya selalu menjadi korban penyiksaan baik oleh orangtua maupun teman-teman di sekolahnya. Setelah meninggal dia kembali sebagai sosok hantu yang kerap memburu murid-murid sekolah. Jika dilihat dari kejauhan Hikiko tampak sedang menyeret boneka. Tetapi bila didekati ternyata mayat manusia yang diseretnya.

 Karena penyiksaan yang sering dialaminya tubuh Hikiko memiliki banyak cacat. Suatu saat penyiksaan yang dialaminya membuat nyawa Hikiko melayang. Hantunya kerap mencari korban, menyeret mereka sepanjang jalan hingga tubuhnya tercerai-berai.

Toire no Hanako-san

source : kaskus

Ada dua versi terkain kemunculan Hanako, hantu gadis cilik yang kerap muncul di toilet ketiga lantai ketiga sebuah gedung sekolah tua. Pertama, Hanako terbunuh saat serangan udara pada zaman Perang Dunia II. Kedua, ia dibunuh oleh predator seksual yang mendapatinya bersembunyi di dalam toilet.

Hanako digambarkan sebagai seorang gadis cilik dengan rambut pendek dan mengenakan rok merah. Kisah Hanako sangat populer di tahun 1980-an dan masih sering terdengar hingga saat ini.

Kuchisake-onna

source : kaskus

Hantu Jepang selanjutnya adalah Kuchisake-onna. Dia adalah hantu wanita cantik yang tewas terbunuh dengan mulut sobek. Arwahnya bergentayangan sebagai sosok wanita misterius dengan mulut tertutup masker, kipas, atau scarf. Dia akan bertanya kepada calon korbannya, "Apakah aku cantik?" Jika dijawab iya, Kuchisake-onna akan membuka masker dan memperlihatkan mulutnya yang sobek dari ujung telinga kiri hingga ke telinga kanan. Setelah itu dia akan bertanya lagi, "Bagaimana kalau sekarang?" Jika dijawab iya, Kuchisake-onna akan mengoyak mulut korbannya dengan gunting atau pisau agar mirip dengan dirinya.

Rumor tentang Kuchisake-onna berkembang pada masa Heian. Kuchisake-onna diyakini sebagai istri seorang samurai yang dibunuh karena ketahuan berselingkuh. Dikuasai amarah, sang suami yang seorang samurai merobek mulut istrinya yang cantik dengan pedang dan berkata, "Sekarang siapa yang akan menyebutmu cantik?"

Rumor mengenai Kuchisake-onna kembali merebak di Prefektur Nagasaki pada tahun 1979 dan sempat menyebabkan kepanikan warga. Sejumlah sekolah mewajibkan murid-muridnya pulang ke rumah berkelompok dengan didampingi guru atau orangtua karena muncul beberapa laporan kepada polisi mengenai seorang wanita bermasker yang kerap mengejar anak-anak sekolah.

Teke-teke

source : kaskus

Konon Teke-teke hantu seorang wanita yang mati mengenaskan di sebuah stasiun kereta di Hokkaido. Si wanita terjatuh di atas rel kereta dan tubuh bagian bawahnya terlindas kereta. Arwahnya yang penasaran lantas menghantui seluruh kota untuk mencari bagian tubuhnya yang hilang.

Hantu ini digambarkan merangkak dengan kedua tangannya yang seperti cakar. Suara kertakan yang muncul dari rangkakannya terdengar seperti kata 'teke, teke'. Sementara bagian pinggang hingga kakinya lenyap, membuat siapa saja yang melihatnya ketakutan setengah mati.