Akankah Gunung Merapi Meletus Hebat?

Letusan freatik ditujukan sebagai jalan bagi magma dan gas keluar dari dalam perut gunung.

Status Gunung Merapi yang dinaikkan dari normal menjadi waspada kemarin membuat banyak orang bertanya-tanya, seberapa besar letusan yang mungkin akan terjadi?

Hanik Humaida, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY mengatakan, jika terjadi letusan mungkin tak sebesar erupsi 2010 lalu. 

Kemungkin ini berdasarkan karakter gejala letusan Merapi kali ini. Tidak ada deformasi dan tremor yang signifikan. Sebab, gempa vulkanik akan lebih sering terasa bila akan terjadi letusan besar.

Indikasi itu tidak tampak dalam peningkatan status Merapi saat ini. Namun, keputusan untuk menaikkan status Merapi adlah karena memang ada peningkatan aktivitas dan telah terjadi gempa vulkanik meski hanya sekali.

Di lain pihak, jika berkaca pada letusan yang telah lampau, yakni pada tahun 1872 dan 1930, erupsi didahului dengan sejumlah letusan freatik. Agus Budi Santoso, Kepasa Seksi Gunung Merapi BPPTKG DIY, menjelaskan erupsi freatik adalah semacam fenomena untuk membuat 'jalan' agar massa di dalam gunung bisa keluar tanpa sumbatan.

twitter @merapi_news

Ia menjelaskan bahwa magma dan gas membutuhkan jalan yang lebih besar untuk keluar, dan selama Merapi diam, jalan yang tersedia hanya akan mengakomodasi gas saja. 

Sementara itu, volume magma dan gas yang dikelarkan saat erupsi akan lebih besar dari volume gas yang dikeluarkan secara rutin dari perut Merapi. Dan itulah fungsi dari erupsi freatik.