Kalo anak kekinian, pasti kalian tahu sinetron "Anak Jalanan". Tayang di saluran televisi swasta RCTI, "Anak Jalanan" terbilang sukses merangkul generasi muda Indonesia.
Klaim di atas bukan tanpa dasar. Buktinya, semenjak sinetron yang mengangkat nama Stefan William ke kancah industri hiburan ini diluncurkan, banyak anak-anak selalu meluangkan waktu untuk menyaksikannya.
Alasannya, jika kita coba reka, sosok keren dari anak badung macam Boy adalah jawabannya. Muda, cakep, plus jantan. Selain itu, anak motor juga! Sosok cowok yang rela berkorban demi pacar atau gebetan-gebetannya.
Berawal dari buku, lalu film hingga jadi sinetron
Sebelum terkenal dan mendapatkan banyak penggemar, "Ali Topan Anak Jalanan" lebih dikenal dalam bentuk cerita bersambung karangan Teguh Esha yang diterbitkan di majalah Stop pada tahun 1972. Judul cerita bersambung itu yakni "Ali Topan Anak Jalanan: Kesandung Cinta".
Anak Jalanan (voxpop.id)
Nggak butuh lama untuk cerbung itu menarik simpati masyarakat. Pada tahun yang sama, Teguh Esha pun membuat film berdasarkan cerbung yang dibuatnya.
Film yang juga diluncurkan pada tahun 1977 itu diperankan oleh Junaedi Salat dan Yatie Octavia. Melihat film karyanya disambut baik oleh masyarakat, Teguh pun memutuskan untuk mengumpulkan cerbung itu dalam satu buku dan diberi judul yang sama.
Novel Ali Topan Anak Jalanan (ensiklopedia.kemdikbud.go.id)
Selang sepuluh tahun kemudian, tepat pada awal tahun 2000-an, sinetron dengan judul yang sama ditayangkan di saluran televisi swasta Indonesia. Sinetron Ali Topan Anak Jalanan yang terbilang baru itu diperankan oleh Ari Sihasale, aktor kawakan yang kini lebih dikenal di belakang layar sebagai sutradara.
Sinopsis Ali Topan Anak Jalanan
Kini, usia dari karya Teguh Esha sudah 42 tahun. Meskipun begitu, karya ini tampaknya nggak pernah bosan untuk terus dinikmati.
Buktinya, dalam jangka waktu 40 tahun ini, cerita yang bersumber dari novel tersebut sudah dibuat beberapa kali. Paling baru ya sinetron berjudul sama yang ditayangkan oleh oleh SCTV tahun 2017 lalu.
Hal itu tentu nggak bisa kita lepaskan dari kekuatan ceritanya sendiri. Jadi, sinetron dan film ini mengisahkan perjalanan dari seorang pemuda bernama Ali.
Ali adalah anak orang kaya yang jarang mendapat perhatian maupun kasih sayang dari kedua orang tuanya. Oleh karena itu, dia pun mencari kesenangan di luar rumah. Dia ikut geng motor dan kerap memutari kota.
Terlepas dari kesan angker dan garang, hal itu nggak terlalu berlaku buat Ali. Sekalipun dia aktif di geng motor, Ali juga dikenal sebagai sosok siswa yang cerdas dan berhati mulia. Dia selalu membantu siapa pun yang berada di dalam kesulitan tanpa pamrih atau mengharap imbalan.
Kisah pemuda berhati mulia yang hidup di jalanan lengkap dengan romansa dari gebetan yang memiliki kehidupan sebaliknya. Komplit, mengharukan, dan banyak pelajaran berharga yang bisa kita peroleh dari karya ini.
Tentu sekarang pembaca bisa paham mengapa cerita "Ali Topan Anak Jalanan" selalu diproduksi ulang. Darinya, kita bisa belajar banyak hal. Dan yang pasti, cerita ini juga mengajarkan berbagai hal, termasuk sikap-sikap kemanusiaan.
Sinetron Ali Topan Anak Jalanan (pojoksatu.id)