Ini Lho Tipe-Tipe Impostor Syndrome, Apa Kalian Punya Salah Satunya?

Ini dia tipe-tipe impostor syndrome alias sindrom penyemu. Apa kalian punya salah satu tipenya?

Ada banyak orang di dunia ini yang masih merasa masih nggak puas meski telah mencapai banyak hal dalam hidupnya. Beberapa di antaranya malah merasa ragu akan kemampuannya sendiri. Malah ada juga yang takut jika orang lain mengira bahwa mereka itu pembual.

Kondisi itulah yang disebut juga sebagai impostor syndrome alias sindrom penyemu. Ini adalah jenis gangguan mental yang pertama kali ditemukan pada tahun 1978.

Berdasarkan sebuah penelitian, setidaknya ada 70 persen orang yang pernah mengalami keadaan ini dalam hidupnya. Sindrom ini muncul akibat kurangnya rasa percaya diri.

Keragu-raguan para pengidap sindrom ini bisa mempengaruhi cara mereka menilai segala pencapaian, kompetensi, serta kemampuannya. Dan ketika keragu-raguannya bertambah besar, perkembangan dirinya mungkin cenderung lebih sulit lagi untuk dicapai.

Kira-kira, secara umum, ya begitulah impostor syndrome itu. Nah, menurut Valerie Young, seperti dikutip dari IDN Times, ada lima tipe pengidap impostor syndrome ini. Simak deh, apa kalian termasuk salah satu di antaranya?

Impostor syndrome tuh ada tipe-tipenya loh (thoughtfulleader.com)

#1 The Expert

Tipe impostor syndrome yang satu ini kerap mengukur kompetensinya berdasarkan beberapa hal aja yang mereka ketahui dan mampu lakukan. Mereka bakal nggak merasa puas sampe akhirnya mereka tau semua hal.

Untuk melakukan suatu hal, para 'the expert' ini akan mencari informasi baru yang membuatnya melupakan tugas-tugas yang harusnya mereka kerjakan.

The Experts (investorgroup.com)

#2 The Perfectionist

Tipe impostor syndrome berikutnya adalah orang-orang yang selalu ingin jadi sempurna. Tapi sayangnya, mereka kerap merasakan kecemasan, merasa ragu-ragu, dan gelisah banget. Apalagi kalo mereka gagal untuk mencapai target-targetnya yang selalu tinggi.

Untuk tipe yang satu ini, kesuksesan jarang membuat mereka puas karena mereka percaya bahwa hasil itu masih bisa ditingkatkan lagi. Mereka ini emang perfeksionis, tetapi ... selalu ingin menjadi lebih baik lagi dalam segala hal tentu tidaklah baik.

Mereka perlu tau bahwasanya merayakan sebuah pencapaian adalah hal penting untuk dilakukan. Ya, demi meningkatkan rasa percaya diri juga sih.

The Perfectionist (ravishly.com)

#3 The Superhero

Tipe superhero dalam tipe-tipe impostor syndrome ini adalah mereka yang mampu melakukan banyak hal. Ini terjadi karena mereka selalu mendorong dirinya dengan keras, kayak laku hidupnya superhero gitu lah.

Superhero kan selalu berusaha tuh dan bekerja lebih keras ketimbang orang-orang di sekelilingnya. Tapi sayang, ini cuma cara untuk menutupi segala kegelisahannya.

Kerja yang terlalu keras, apalagi terlalu ambisius, bisa membahayakan kesehatan mental loh gengs. Lebih jauh, bisa juga mengancam hubungan sosial di mana-mana.

The Superhero (pinterest.com)

#4 The Natural Genius

Orang dengan tipe impostor syndrome ini adalah mereka yang mampu menguasai berbagai kemampuan baru dnegan mudah dan cepat. Kompetensi dalam kepala mereka didasarkan atas kecepatan dan usaha-usaha yang minim dilakukan.

Mereka adalah para jenius yang nggak butuh waktu lama untuk menguasai satu hal. Sebab kalo lama, mereka bakal ngerasa malu atau tertekan. Dan seperti para perfeksionis, tipe ini menetapkan standar yang terlalu tinggi untuk dirinya sendiri.

Mereka ini nih yang jenius secara alami (lifehack.org)

#5 The Soloist

Soloist berarti penyendiri, dan tipe impostor syndrome ini dikenal karena rasa individualisnya yang tinggi. Mereka juga lebih seneng tuh kalo bisa bekerja sendirian dibandingkan kerja sama tim.

Kaum-kaum the soloist percaya bahwa ketika mereka meminta bantuan kepada orang lain justru akan menunjukkan kelemahan mereka. Ini terjadi karena mereka ingin membuktikan bahwa mereka mampu melakukan sesuatu tanpa campur tangan orang lain.

The Soloist (glitzmedia.co)

Semua orang bisa terkena sindrom ini. Di samping itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko sindrom penyemu ini. Pertama, tantangan baru seperti kesempatan bekerja baru atau promosi jabatan yang lebih tinggi.

Dalam situasi tersebut, mereka jelas akan dihadapkan dengan ekspektasi yang kian tinggi dan membuat mereka harus menjadi lebih baik lagi. 

Kedua, tumbuh dengan saudara yang dianggap jauh lebih berbakat juga bisa memicu sindrom ini. Ya, saudara kandung yang dianggap lebih baik akan membuat yang lain tersisihkan sehingga mereka akan bersaing menjadi yang terbaik.

Sindrom ini bisa menyerang siapa aja gengs (shutterstock.com)

Inget cerita sekilas tentang Gamora dan Nebula di film Avengers nggak? Kira-kira kayak gitu tuh.

Ketiga, saat seseorang dilabeli "pintar" atau "cerdas" oleh orang lain. Mereka yang dilabeli seperti itu akan merasa bahwa mereka harus mencapai ekspektasi tertentu. Dan itu akan membuat mereka merasa harus menjadi lebih baik daripada orang lain.

Nah, apakah kalian menemukan diri kalian punya kecenderungan dengan tipe-tipe di atas? Yang perlu kalian ingat baik-baik nih, pokoknya ... kalian tuh udah berusaha keras dan terbaik untuk mencapai sesuatu. Jadi, jangan lupa berterima kasih, memaafkan diri sendiri, dan banyak-banyak bersyukur ya gengs.

Kalo kalian inget, siapa sih yang paling ambisius di antara mereka? (whatculture.com)