Puasa yang kita jalani di bulan suci Ramadan ini harusnya nggak bikin kita jadi lelah ya. Soalnya, ketimbang negara-negara lain, Indonesia punya durasi berpuasa yang relatif lebih singkat loh. Sekitar 13-14 jam aja.
Tapi ... kenapa ya sebagian orang masih merasa lebih gampang lemas selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan?
"Penyebab utama rasa lemas saat berpuasa adalah makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa tidak tepat, kurang cairan tubuh, dan kurang berolahraga," kata dr. Sandi Perutama Gani, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sandi menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mendorong timbulnya rasa lemas saat berpuasa adalah penurunan hemoglobin. Padahal, hemoglobin berperan untuk mengikat dan mengedarkan oksigen melalui sel darah merah.
Jumlah sel darah merah dalam tubuh kita juga mengalami penurunan saat kita berpuasa. Namun, hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan kebiasaan olahraga secara rutin sih.
Kenapa ya puasa bikin tubuh jadi lemes? (desiringgod.org)
"Ketika berolahraga secara rutin, jantung akan memompa darah lebih cepat. Darah yang dipompa jantung mengandung oksigen dan mengalir ke seluruh tubuh sehingga membuat tubuh terasa lebih segar. Oleh karena itu, meski sedang berpuasa, olahraga secara konsisten perlu dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kekuatan masing-masing individu," tambah Sandi.
Selain olahraga, ada cara lain kok yang bisa dilakukan biar nggak lemes selama kita berpuasa. Apa? Ya, kita harus menentukan makanan yang tepat.
Sandi menyarankan untuk konsumsi makanan yang memiliki indeks glikemik rendah saat sahur atau berbuka. Beberapa di antaranya adalah karbohidrat kompleks seperti beras merah dan roti gandum. Buah-buahan juga oke, apalagi kurma dan alpukat.
Kita lemes tuh karena beberapa faktor gengs (eatthis.com)
"Alpukat adalah buah dengan indeks glikemiks rendah, asal dikonsumsi tanpa diolah. Kalau sudah dijus, apalagi ditambah gula dan susu kental manis, cokelat, wah bahwa itu," lanjut Sandi.
Makanan dengan indeks glikemik rendah membuat penyerapan gula oleh tubuh jadi lebih lambat, namun stabil. Hal itu bisa menstabilkan kadar gula darah kita.
Sebaliknya, makanan dengan indeks glikemik tinggi mengakibatkan lonjakan gula darah tinggi setelah mengonsumsinya. Itulah yang membuat kita ngerasa laper lagi karena serat yang didapat cuma sedikit.
Olahraga dan makan makanan yang tepat bisa mengatasinya kok (independent.co.uk)
Di samping itu, Sandi pun mengimbau agar kita menghindari konsumsi makanan berat dengan frekuensi tinggi. Mulai dari makan nasi dengan porsi besar saat berbuka atau setelah salat tarawih.
"Coba usahakan mengganti dengan camilan yang kaya serat, misalnya oatmeal," katanya.
Sementara soal dehidrasi selama puasa, dr. Sandi menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi buah yang mengandung kadar air tinggi, seperti jeruk, melon, atau semangka.
Pokoknya tetep semangat ya gengs, jangan kendor dong pas puasa (openaccessgovernment.org)