Sahur on the Road: Awalnya Mulia, tapi Kok Jadi Menyiksa

Gimana sih awal mula Sahur on the Road? Padahal awal mulanya mulia sekali. Tapi makin ke sini kok makin menyiksa ....

Akhirnya tiba juga ya gengs Bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Bagi pemeluk agama Islam, semua orang diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. 

Secara umum, sahur dilakukan pada dini hari sepanjang bulan Ramadan. Sahur sendiri merujuk pada aktivitas makan sebelum berpuasa. Batasnya adalah Imsak, beberapa menit sebelum azan Subuh berkumandang.

Sahur hukumnya sunah dalam ajaran Islam. Tetapi, sahur sangat dianjurkan karena terdapat keberkahan saat kita melakukannya.

Sahur sebenarnya bisa dilakukan di mana aja gengs. Di rumah boleh, di masjid boleh, buat yang masih ngelembur di kantor juga boleh. Tapi yang unik, selama bulan Ramadan, ada juga lho mereka-mereka yang melakukan sahur di jalanan.

Kayak gini kali ya Sahur on the Road tuh (kabar3.com)

Nggak usah heran gengs, ini udah jadi semacam "tradisi" yang udah lama banget dipertahankan. Banyak kok orang-orang yang sengaja bersahur di jalanan. Kegiatan itu disebut sebagai Sahur on the Road (SOTR).

Tapi kenapa ya harus sahur di jalanan? Ya kayak tadi ... sahur kan emang bisa dilakukan di mana aja tuh. Nah, kegiatan SOTR yang dilakukan di jalaan ini ternyata positif gengs. SOTR dilakukan karena kepedulian banyak orang terhadap mereka yang kurang mampu.

Kalo gini kan enak ya, saling berbagi gitu ... (okezone.com)

Sejauh ini, SOTR jelas hanya dilakukan selama bulan suci Ramadan aja. SOTR pun berkembang menjadi tren di kalangan muda-mudi milenial yang dimulai sejak tahun 2000-an silam.

SOTR umumnya dilakukan secara berkelompok, atau digalang oleh sebuah komunitas. Dalam penyelenggaraannya, mereka akan turun ke jalan sambil berbagi dan bersahur bersama di jalan-jalan kota.

Salah satu konvoi kendaraan untuk SOTR (kompas.com)

Visi SOTR memang sungguh mulia gengs. SOTR bertujuan untuk semata-mata berbagi makanan kepada siapa saja. Kegiatan ini tentu bisa membangun karakter yang baik. Minimal bisa menumbuhkan rasa empati, sikap gotong royong, rela berkorban, kekeluargaan, serta ikhlas.

Namun sayang, meski SOTR tetap berjalan hingga kini, banyak yang menjadikan ajang penuh kebaikan ini sebagai ajang balap liar pula. Bahkan, nggak sedikit pihak yang menjadikan kegiatan positif ini sebagai sarana adu kekuatan, entah berkonvoi atau malah tawuran.

Ini juga nih, konvoi pas SOTR (jawapos.com)

Karena itu, banyak daerah di Tanah Air yang mulai melarang kegiatan positif ini. Sebab, banyak sekali komunitas atau kelompok yang bertemu di jalan dan konflik tak terhindarkan lagi.

Nah, semoga di bulan suci Ramadan tahun ini, penyelenggaraan SOTR masih bisa berjalan dengan misi yang sesungguhnya: saling berbagi, bukan saling membenci.

Mosok sahur sampe harus begini sih gengs? (merdekanews.co)