8. Mereka menyalurkan dan memproyeksikan kebencian mereka terhadap orang lain
Ini adalah bentuk pertahanan alami manusia pula. Mereka tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri sehingga mereka merasa harus menyalurkannya pula pada orang lain.
Menurut Dr. Dana Harron, seorang psikolog Amerika Serikat, sesuatu yang orang benci terhadap orang lain sebenarnya adalah hal-hal yang mereka takuti ada dalam diri mereka sendiri. Makanya, mereka menyebarluaskan kebencian tersebut.
Kebencian dalam diri mereka kemudian disebarluaskan (riliv.co)
9. Kebencian itu sebenarnya ketidakmampuan mengontrol emosi
Loma Flowers dari EQDynamics menjelaskan, manusia bisa mengontrol emosi jika bisa menyatukan pikiran, perasaan, dan nilai-nilai kebaikan sebelum bertindak.
Sementara, mereka yang memiliki kebencian ekstrem tidak mampu mengontrol emosi tersebut.
Kebencian terjadi karena seseorang gak mampu mengontrol emosinya (123rf.com)
10. Teroris memiliki kebencian ekstrem yang bukan cuma karena faktor psikologis!
Silva Dutchevici, pendiri Critical Therapy Center, mengatakan alasan kenapa seseorang dengan kebencian ekstrem melakukan tindakan destruktif, atau menghancurkan apa pun, sebenarnya amatlah rumit.
Menurut Silva, seseorang jadi begitu bukan terhadi hanya karena faktor psikologis semata. Kita juga perlu melihat sifat individu, latar belakang keluarga, budaya, maupun politik yang dianutnya.
Kebencian mereka bukan hanya karena faktor psikologis aja (businessinsider.com)
11. Seorang anak perlu diberi pendidikan tentang keberagaman sejak usia dini
Prasangka yang bermula dari kebencian juga bisa berawal pula dari rumah. Maka dari itu, seorang anak perlu diberikan pendidikan tentang keberagaman sejak usia dini.
Bukan hanya di sekolah lewat guru, orang tua dan masyarakat juga perlu mengajarkan tentang arti keberagaman dan toleransi antarmanusia.
Seorang anak perlu diajari tentang toleransi dan arti keberagaman (floratummys.com)
12. Yang perlu diingat, tak ada manusia yang terlahir menjadi rasis atau teroris
Yang perlu diingat, dicatat, dipahami, tak ada gen manusia manapun yang ditakdirkan untuk membenci atau fanatik terhadap sesuatu. Oleh karena itu, kita perlu banyak belajar mencintai sesama dan bertoleransi kepada siapa saja.
Kebencian ekstrem amatlah buruk, apalagi jika itu membuat seseorang jadi rasis dan penuh prasangka kemudian berujung menjadi teroris.
Kita bisa belajar semua mulai dari lingkungan sendiri, terutama materi tentang 'perbedaan' gengs. Perbedaan itu indah kok (*tsahh).
Masa depan mereka ya ada di tangan kita juga gengs (shutterstock.com)