3 Penulis Perempuan yang Menginspirasi

Indonesia telah banyak melahirkan penulis perempuan yang tidak hanya eksis di dalam negeri, karya-karyanya juga mendapat penghargaan tingkat internasional. Ini dia penulis-penulis perempuan yang inspiratif banget....

Yuk mengingat perempuan-perempuan pegiat dunia literasi di Indonesia. Indonesia memang telah banyak melahirkan penulis-penulis yang bahkan karyanya juga go international lho gengs.

Para penulis ini kerap menulis tentang pengalaman-pengalaman yang dialami oleh perempuan. Berikut adalah 3 penulis perempuan yang begitu inspiratif:

1. NH Dini

NH Dini yang bernama lengkap Nurhayati Siti Nukatin lahir di Semarang 29 Februari 1936. Peraih penghargaan SEA Write Award dari pemerintah Thailand ini kerap dikenal sebagai novelis, sastrawan dan feminis.

Beberapa karyanya yang melegenda diantaranya adalah: Pada Sebuah Kapal (1972), Namaku Hiroko (1977),  Dua Dunia (1956), Orang-orang Tran (1983) dkk. NH adalah pengarang yang sangat produktif, beliau baru saja menghembuskan nafas terakhir pada 4 Desember 2018 di usia 82 tahun. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Amin...

NH Dini (alif.id)

2. Ayu Utami

Justita Ayu Utami atau yang lebih dikenal sebagai Ayu Utami adalah penulis perempuan yang lahir 21 November 1968 di Bogor. Ayu banyak memuat tulisan tentang isu seks dan agama.

Novel Ayu Utami yang berjudul Saman telah menang dalam sayembara penulisan roman Dewan Kesenian Jakarta 1998. Selain itu, berkat novel legendanya, Saman, Ayu juga mendapat penghargaan Prince Claus Award 2000 dari Prince Claus Fund, Den Haag Belanda.

Karya-karya Ayu Utami telah dicetak ulang dengan cover-cover baru dan tersedia di banyak toko buku.

Ayu Utami (celebrity.okezone.com)

3. Oka Rusmini

Oka Rumini lahir pada 11 Juli 1967 di Jakarta. Penulis ini kerap menulis tentang masalah adat istiadat dan tradisi kolot dalam masyarakat yang sangat merugikan perempuan. Tulisan-tulisan Oka Rusmini sangat gamblang, khususnya terkait masalah seks dan erotika.

Oka pernah menjadi perwakilan dari Indonesia untuk pertemuan penulis se-ASEAN 1997, Ia juga diundang di Festival Puisi Internasional di Surabaya dan Denpasar, Festival Sastra Winternachten di Den Haag dan Amsterdam, Belanda.

Novelnya yang berjudul Tarian Bumi telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman dengan judul Erden Tanz. Novel ini menggambarkan tentang pemberontakan perempuan pada adat Bali yang sebenarnya mengekang perempuan. 

Nah, itu dia tiga novelis perempuan yang produktif dan menginspiratif. Karya-karya novelis ini telah banyak memberi perubahan besar kepada para pembacanya, termasuk kamu juga gak gengs? 

Oka Rusmini (bentarabudayabali.wordpress.com)