Biasanya, hubungan antara orang tua dan anak gak akan pernah masuk ke pengadilan. Tentu dengan kasus khusus, misal karena tindak kriminal atau tindak sejenis lainnya.
Namun, tanpa angin atau hujan, seorang lelaki berusia 27 tahun menuntut orang tuanya ke pengadilan di India. Alasannya dia menuntut, karena dia gak pernah minta dan setuju untuk dilahirkan! Nah!
Namanya Raphael Samuel
Satu minggu yang lalu, pria berusia 27 tahun bernama Raphael Samuel menggunggah sebuah video di YouTube dalam akun Nihil Anand. Dalam video berjudul "WHY am I suing my parents?", pria asal India ini menggugat kedua orang tuanya untuk membayar ganti rugi.
Alasannya yang disebutkan di video itu, dia gak pernah merasa setuju untuk dilahirkan di dunia. Dan menurutnya, semua orang tua yang memutuskan untuk memiliki anak dinilai sudah melanggar hak anak.
"Secara tidak langsung dan otomatis, mereka telah melanggar hukum pidana India," ujar Raphael
Menurutnya, karena anak gak minta untuk dilahirkan, anak pun berhak untuk ditunjang ekonominya seumur hidup.
Tentu tuntutan seperti ini bisa membuat retak keluarga. Namun gak seperti itu yang terjadi di keluarga Raphael. Dalam sebuah pernyataan, dilansir dari BBC, sang ibu yang bernama Kavita Karnad hanya berujar kalo dirinya menghargai keputusan anak untuk membawa hal ini ke pengadilan.
"Dan kalo Raphael bisa menyajikan argumen yang logis tentang bagaimana kita harus mencari persetujuannya untuk dilahirkan, kami akan mengaku bersalah," jelas dari Kavita yang juga berprofesi sebagai pengacara di India.
Akar dari pernyataan
Dalam melayangkan gugatannya, Raphael Samuel berpijak dari ideologi "antinatalis". Artinya, dia percaya kalo prokreasi manusia sudah keliru seacra moral. Bagaimanapun, adalah satu hal yang tidak mungkin bagi manusia untuk bertanya pada anak yang lahir, tentang keinginannya untuk dilahirkan atau tidak.
Selain itu, lanjutnya, melahirkan seorang anak ke dunia sama dengan memaksa kehendak si anak untuk menjalani pendidikan dan karir tertentu. Hal itu, ia samakan dengan kasus "penculikan dan perbudakan".
Berita unik (Facebook Nihilanand)
Maksudnya, manusia dipaksa untuk melakukan hal-hal yang bisa saja gak disukainya. Jadi, p gak ada gunanya untuk manusia terus menerus berkembang biak.
"Gak ada juga kan tujuan dari kemanusiaan. Ada banyak banget orang yang menderita karena manusia lain. Barangkali, kalo manusia punah, bumi dan semua makhluk lain akan lebih bahagia. Bagiku, gak ada manfaat dari keberadaan manusia di dunia ini," pungkasnya.
Berita unik (Facebook Nihilanand)