Kepribadian dan tingkat kecerdasan secara tradisional dipandang mempunyai fungsi yang berbeda. Tetapi, penelitian yang telah dilakukan selama tiga dekade menemukan bahwa tingkat kecerdasan ada pengaruh dengan pembawaan kepribadian. Ahli saraf Colin DeYoung, dalam The Cambridge Handbook of Intelligence, mengungkapkan tentang keterkaitan kepribadian dan proses kognitif serta kemampuan. Bedanya, tingkat kecerdasan diukur dari tes IQ sedangkan kepribadian lewat tes berbentuk kuesioner.
Partisipan dalam sebuah tes terdiri dari 478 peserta. Sampel terdiri dari 199 orang lelaki dan 279 perempuan. Meski partisipan tidak berasal dari beragam etnis tetapi mereka mempunya rentang tingkat kecerdasan yang beragam. Terdiri dari 15 item soal pilihan ganda untuk tes tingkat kecerdasan dan 45 soal untuk mengukur dimensi kepribadian manusia.
Hasil dari tes tersebut ialah partisipan yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi mempunyai keterlibatan intelektual, kecepatan mental, kecerdikan. Tingkat kecerdasan ternyata nggak terkait dengan kepekaan terhadap kecantikan.
Dari 45 dimensi kepribadian, 23 dimensi tidak berhubungan dengan tingkat kecerdasan. Termasuk kegembiraan, keramahan, ketegasan, ketenangan, kelicikan, kehangatan, empati, kerja sama, hati nurani, ketaantan, perfeksionis, kontrol impuls, ketidaksuburan. Kualitas tersebut tidak secara langsung relevan dengan tingkat kecerdasan.
Mengikuti tes (ila-france.com)
Kualitas kepribadian yang terkait dengan tingkat kecerdasan adalah ketangguhan, provokasi, pengungkapan diri, stabilitas emosional, kebahagiaan, organisasional. Nah, tingkat kecerdasan ternyata mempunyai efek negatif pada keteraturan, moralitas, pengasuhan, kelembutan, kemampuan bersosialisasi. Meskipun efek tersebut mempunya tingkat lebih rendah dibanding keterlibatan intelektual dan kecepatan mental.
Lalu, dari data yang dipaparkan berdasarkan sebuah penelitian, dimana tingkat kecerdasan memengaruhi kepribadian?
Yang paling relevan dan bersifat konsisten, tingkat kecerdasan menunjukkan hubungan dengan keterbukaan pada pengalaman. Tingkat kecerdasan membuat seseorang mempunyai dorongan dan kemampuan untuk menggali pengalaman mental.
Belajar (princeton.edu)
Riset lain yang dikutip dari Huffingtonpost.com, kesuksesan akademis dipengaruhi oleh keterbukaan dan ketelitian. Rasa ingin tahu dan semangat mendapatkan informasi baru menentukan pencapaian akademis seseorang. Menurut pakar psikologi dari Griffith University, Dr Arthur Poropat, mengungkapkan bahwa siswa yang mempunyai kepribadian baik akan meraih nilai tinggi dibanding teman sebayanya yang mempunyai nilai rata-rata.
Itu artinya, kepribadian yang baik bisa membentuk tingkat kecerdasan dalam ranah akademis. Dan pada kenyataannya kepribadian yang baik bisa dibentuk oleh lingkungan yang baik pula. Seiring dengan temuan riset tersebut, bukti tentang keberhasilan pelatihan otak menjadikan seseorang menjadi lebih cerdas sangat minim. Jadi, paling mungkin dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan adalah dengan membentuk kepribadian.
Di perpustakaan (blox.info)