Cerpen Cinta Romantis yang Imajinatif, 5 Penulis Ini Manis!

Cerpen cinta romantis nggak sekedar bacaan singkat dan lupa dengan deretan katanya. Sebuah karya sastra bisa menjadi medium yang lebih dari hiburan singkat. Tertarik membacanya? Begini reviewnya!

Pernah mengalami peristiwa romantis? Pasti pernah dong. Setiap orang mempunyai pengalaman yang berbeda-beda mengenai peristiwa romantis. Pun dengan setiap penulis yang menuliskan cerpen cinta romantis di artike ini. Cerpen cinta romantis ternyata nggak hanya 'happy ending' dan hubungan dengan kekasih. Ternyata, beragam kata romantis yang ditujukan buat berbagai pengalaman. Cek 

1. Hanya Empat Putaran

Bernard Batubara menuliskan sabuah cerpen yang hujan dengan kata-kata manis. Endingnya cukup manis bagi seseorang yang sedang jatuh cinta atau menunggu jawaban dari sebuah penantian. Bercerita tentang seorang lelaki bertemu dengan perempuan yang tangguh dalam berlari. Perempuan tersebut membutuhkan berlari mengelilingi boulevard belasan kali agar sedikit berkeringat. Sedangkan si lelaki hanya kuat berlari empat putaran saja. Dari kebiasaan yang berbeda, berdua mereka bertemu. Yang satu menemukan hal yang telah lama hilang, satunya melengkapi. Manis bukan?

Hanya Empat Putaran (@curtismacnewton/unsplash.com)

2. Asmaradana

Judulnya seputar asmara, tetapi hasil goresan kata dari Danarto ini sangat spiritualis. Karya cerita pendek romantis berjudul "Asmaradana" menceritakan seorang perempuan mencari kisah asmara yang sempurna. Dalam bayangannya, Tuhan itu sempurna. Maka mencari segala petunjuk dari Tuhan, dimana bisa menemukan kisah asmara yang romantis. 

Gaya penceritaan yang realis atau berpijak pada kehidupan nyata. Membuat cerpen cinta romantis ini terasa seperti melihat hidup dari dekat. Tanpa jarak dengan detail struktur sosial, profesi dan pencarian. 

Asmaradana (@steve3p_0/unsplash.com)

3. On Seing The 100% Perfect Girl One Beautiful April Morning

Cerpen cinta romantis karya Haruki Murakami ini adalah salah satu cerita pendek berjudul The Elephant Vanishes. Bercerita tentang seorang pria yang bertemu seorang wanita. Wanita yang ditemuinya biasa saja. Wajahnya tidak terlalu cantik, pakaiannya ala kadarnya. Tapi, yang membuat sempurna pada pertemuan itu adalah rasa asing tapi intim. Begitulah Murakami menggambarkan situasi romantis. Romantisme tumbuh dalam masing-masing tokoh dalam cerpen. Tidak mengungkapkan sepatah kata pun. Hanya saling melihat tetapi merasa dekat. 

On Seing The 100% Perfect Girl One Beautiful April Morning (@charlesdeluvio/unsplash.com)

4. Cinta di Atas Perahu Cadik

Cerpen tulisan Seno Gumira Ajidarma ini ditulis pada tahun 2006. Bukan cerpen cinta romantis yang manis dan berbunga-bunga. Tetapi, Seno mengawinkan berbagai macam relasi dan nilai moral. Cerpen cinta romantis "Cinta di Atas Perahu Cadik" bercerita tentang Hayati dan Sukab. Keduanya sudah menikah, tetapi cinta memang nggak kenal kerumitan relasi. Sukab sebagai seorang nelayan. Menikah dengan Welas yang menderita malaria. Mereka mempunyai satu anak berusia 5 tahun yang belum bisa berbicara. Hayati menikah dengan Dullah yang suka menonton televisi. 

Bukankah cinta itu nggak 'sesakit' malaria, kata-kata dan televisi? Ya, cinta memang suka begitu. Nggak kenal ruang dan waktu. Bagaimana menurutmu?

Cinta di Atas Perahu Cadik (@johnvolante/unsplash.com)

5. Sungai

Cerpen cinta romantis ini tulisan Sapardi Djoko Damono. Penulis yang terkenal dengan kesan naturalis dan puitis ini sudah menulis puluhan buku berisi kumpulan puisi, cerpen dan novel. Cerita pendek berjudul "Sungai" ini menceritakan kecintaan seseorang pada kelokan sungai, arusnya, bening airnya. Bisa jadi 'sungai' merupakan satu metafora. Sangat mungkin juga 'sungai' diasosiasikan dengan seseorang terkasih. Pilihan katanya begitu rapi dan manis. Tak ada yang lebih liris dari kisah cinta yang berakhir saling mengerti dan menerima seperti cinta sungai pada derasnya arus, ia selalu mengikuti alirannya. 

Sungai (@jack_anstey/unsplash.com)