Miris, Pria Ini Nganggur Selama 2 Tahun, Endingnya Malah Kena Tipu Puluhan Juta

Miris, Pria Ini Nganggur Selama 2 Tahun, Endingnya Malah Kena Tipu Puluhan Juta

Mencari pekerjaan memang bukan perkara mudah. Di tengah kondisi ekonomi yang menantang dan persaingan kerja yang semakin ketat, maraknya penipuan berkedok lowongan kerja justru makin meresahkan. Para pelaku memanfaatkan berbagai cara untuk menjebak korban, termasuk melalui jejaring profesional seperti LinkedIn.

Lebih parahnya, laporan Business Insider menyebut banyak iklan lowongan palsu di platform semacam ini kini dibuat dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan seperti AI atau ChatGPT. Hal ini membuat penipu lebih mudah menyiapkan jebakan tanpa perlu repot.

Seperti diungkapkan Lisa Plaggemier, Direktur Eksekutif National Cybersecurity Alliance, “Semakin banyak pengangguran, jika saya penjahat, maka semakin besar pula pasar untuk penipuan saya.”

Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS mencatat, laporan konsumen terkait penipuan lowongan kerja dan agen tenaga kerja fiktif melonjak tiga kali lipat antara 2020 hingga 2024. Kerugian finansialnya pun membengkak drastis, dari sekitar US$ 90 juta (Rp 1,5 triliun) menjadi US$ 501 juta (Rp 8,35 triliun).

Ilustrasi nyari pekerjaan (freepik)

Kisah nyata para korban memperlihatkan betapa serius dampaknya. Amisha Datta, seorang lulusan baru yang sudah dua tahun menganggur, kehilangan US$ 4.300 (Rp 71,74 juta) akibat lowongan palsu di LinkedIn. Ia diminta membeli laptop khusus setelah dinyatakan diterima, namun perangkat itu tidak pernah dikirim. 

Kasus lain menimpa Brenda Smith, 56 tahun, seorang magister yang bekerja di pendidikan tinggi. Meski berpendidikan tinggi, ia kehilangan sekitar US$ 15.000 (Rp 250,26 juta) akibat modus serupa.

Pengalaman mereka menjadi bukti bahwa dengan kombinasi AI murah seperti ChatGPT dan teknik rekayasa sosial, para penipu bisa menjebak siapa saja, bahkan pencari kerja berpengalaman dan berpendidikan tinggi, menggunakan situs karier ternama sebagai kedok.

Ilustrasi nyari pekerjaan (freepik)