Begini Kronologi Hubungan CEO Nestle dan Bawahan yang Berujung Dipecat

Begini Kronologi Hubungan CEO Nestle dan Bawahan yang Berujung Dipecat

Laurent Freixe resmi dicopot dari jabatannya sebagai CEO Nestle. Pemecatan ini bukan disebabkan oleh kinerja, melainkan skandal hubungan pribadi dengan salah satu bawahannya yang dinilai melanggar aturan perusahaan. Dugaan tersebut terungkap melalui laporan yang masuk ke hotline internal Nestle dan kemudian berujung pada investigasi menyeluruh.

Menurut laporan BBC, Laurent diduga menjalin hubungan romantis dengan seorang karyawan yang berada langsung di bawah kendalinya, meski identitas bawahan tersebut tidak diungkapkan. Meski bukan bagian dari dewan eksekutif, hubungan ini dianggap tetap menyalahi aturan tata kelola perusahaan.

Awalnya, tuduhan itu muncul pada musim semi lalu dan langsung ditindaklanjuti lewat penyelidikan internal. Namun, karena kekhawatiran semakin besar, Nestle melakukan investigasi kedua dengan melibatkan firma independen serta pengawasan langsung dari Chairman Paul Bulcke dan Direktur Independen Utama Pablo Isla. Laurent sempat membantah, tetapi akhirnya tak bisa mengelak setelah bukti kuat ditemukan.

“Kami selalu menegakkan praktik terbaik tata kelola perusahaan. Investigasi eksternal segera dibuka setelah pemeriksaan internal awal, dan keputusan ini menegaskan bahwa kami menanggapi tuduhan dengan serius,” jelas pernyataan resmi Nestle.

Sosok Laurent Freixe sendiri tak asing bagi Nestle. Pria kelahiran Paris berusia 63 tahun itu telah bergabung dengan perusahaan sejak 1986 dan berkarier hampir empat dekade. Ia pernah menjabat sebagai pemimpin Nestle di Eropa serta Amerika Latin sebelum ditunjuk menjadi CEO pada September 2024 menggantikan Mark Schneider. Saat itu, ia diharapkan mampu menghidupkan kembali minat belanja konsumen dan memperkuat fokus pada merek utama seperti KitKat dan Nescafe.

Laurent Freixe (people)

Namun, masa kepemimpinannya justru diwarnai tantangan. Saham Nestle anjlok hampir 17 persen sejak ia menjabat, akibat penjualan yang lesu dan laba yang tertekan. Selain itu, perusahaan juga menghadapi pengawasan ketat setelah otoritas Prancis menggerebek kantor Nestle pada Juli lalu terkait dugaan metode penyaringan ilegal di bisnis air minum kemasan.

Laurent Freixe (people)