Istilah 'velocity' belakangan ini banyak diperbincangkan di media sosial, terutama di TikTok. Meski secara umum velocity berarti kecepatan suatu objek, di platform tersebut, istilah ini lebih mengacu pada teknik pengeditan video, terutama yang berkaitan dengan pengaturan kecepatan klip.
Secara asal-usul, kata 'velocity' berasal dari bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan kecepatan pergerakan suatu objek. Namun, di TikTok, istilah ini memiliki makna yang lebih spesifik, yakni sebagai efek visual yang digunakan untuk mengubah kecepatan klip tertentu dalam video, menciptakan transisi yang menarik.
Di TikTok, velocity sering digunakan dalam video dance atau konten kreatif lainnya, di mana kecepatan video dipercepat atau diperlambat untuk memberi penekanan pada momen tertentu. Sebagai contoh, gerakan tangan yang membentuk hati dengan efek slow motion bisa menciptakan kesan dramatis.
Teknik pengeditan dengan velocity ini memberikan kesan dinamis dan menarik pada video, sehingga bagian-bagian tertentu dari konten dapat lebih menonjol. Efek ini membuat video menjadi lebih menarik dan tentunya meningkatkan kreativitas penggunanya.
Selain itu, istilah velocity juga digunakan untuk menggambarkan seberapa cepat suatu tren menyebar di TikTok. Lagu atau tarian yang cepat viral sering kali dikatakan memiliki 'velocity' tinggi.
Fenomena velocity juga semakin populer di bulan Ramadan 2025, dengan banyaknya konten buka puasa bersama yang mengintegrasikan efek ini. Hal ini menambah keseruan pada video, membuatnya lebih unik, dan tentunya menarik perhatian lebih banyak orang.
Secara keseluruhan, di TikTok, velocity merujuk pada teknik pengeditan yang memanipulasi kecepatan video untuk menciptakan transisi menarik, sehingga membuat konten lebih beragam dan kreatif.
Ilustrasi orang membuka aplikasi TikTok (via tribunnews)