Jangan Anggap Remeh Fungsi Helm! Ini Efek Benturan Keras di Kepala yang Sangat Berbahaya

Jangan Anggap Remeh Fungsi Helm! Ini Efek Benturan Keras di Kepala yang Sangat Berbahaya

Banyak pengendara motor sering meremehkan pentingnya helm saat berkendara. Tak hanya memakai helm, tapi juga memasang pengaitnya sampai bunyi 'klik' terdengar. 

Kenapa? Karena semua bisa terjadi di jalan. Kamu bisa saja jatuh dari motor, kepalamu bisa saja terbentur, dan hal yang mengerikan bisa membuatmu menyesal seumur hidup.  

Memang seberapa bahaya sih cedera kepala? Apa dampak yang ditimbulkan dari benturan yang terjadi di kepala? Berikut ini penjelasan medis soal benturan di kepala dan efeknya bagi korban.

Dampak Benturan di Kepala Berulang Kali

Benturan kepala berulang tidak hanya mencakup benturan kepala yang menyebabkan TBI (Traumatic Brain Injury) ringan atau gegar otak, tetapi juga benturan kepala yang tidak menyebabkan orang tersebut merasakan gejala setelah benturan di kepala. 

Tabrakan saat berolahraga atau penganiayaan yang mengarah ke kepala adalah salah satu cara seseorang mengalami benturan kepala berulang kali.

Ketika ada benturan langsung ke kepala, seperti dalam banyak kasus penganiayaan, atau cedera tipe whiplash (seperti pada kecelakaan kendaraan bermotor), akan terjadi memar di otak dan kerusakan pada jaringan internal dan pembuluh darah disebabkan oleh mekanisme yang disebut coup-countrecoup. 

Memar yang berhubungan langsung dengan trauma, di tempat benturan, disebut lesi coup (diucapkan COO). Saat otak tersentak ke belakang, ia dapat mengenai tengkorak di sisi yang berlawanan dan menyebabkan memar yang disebut countrecoup lesion. 

Guncangan otak terhadap sisi tengkorak dapat menyebabkan robekan (robekan) lapisan dalam, jaringan, dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan pendarahan dalam, memar, atau pembengkakan otak.

Helm full face yang aman digunakan (pertamax7.com)

Berikut berbagai dampak cedera kepala sedang hingga berat (membutuhkan perhatian medis segera):

1. Penurunan kesadaran.

2. Sakit kepala parah yang tidak kunjung sembuh.

3. Mual dan muntah berulang.

4. Kehilangan memori jangka pendek, seperti kesulitan mengingat peristiwa yang mengarah ke dan melalui peristiwa traumatis.

5. Bicara cadel.

6. Kesulitan dengan berjalan.

7. Kelemahan di satu sisi atau area tubuh.

8. Berkeringat.

9. Warna kulit pucat.

10. Kejang atau kejang.

11. Perubahan perilaku termasuk lekas marah.

12. Darah atau cairan bening keluar dari telinga atau hidung.

13. Satu pupil (area gelap di tengah mata) melebar, atau terlihat lebih besar, daripada mata lainnya dan tidak menyempit, atau mengecil, saat terkena cahaya.

14. Luka dalam atau laserasi di kulit kepala.

15. Luka terbuka di kepala.

16. Koma (keadaan tidak sadar dimana seseorang tidak dapat dibangunkan; merespon rangsangan hanya minimal atau tidak sama sekali; dan tidak menunjukkan aktivitas sukarela)

17. Keadaan vegetatif (suatu kondisi kerusakan otak di mana seseorang telah kehilangan kemampuan berpikir dan kesadaran akan lingkungannya, tetapi mempertahankan beberapa fungsi dasar seperti pernapasan dan sirkulasi darah).

18. Sindrom terkunci (kondisi neurologis di mana seseorang sadar dan dapat berpikir dan bernalar, tetapi tidak dapat berbicara atau bergerak)

Itu tadi dampak dari benturan yang terjadi di kepala secara terus menerus dan keras. 

Duh, ngeri banget ya ges ternyata. Makanya jangan lupa pakai helm dengan benar ya!

Cedera pada otak (ciputrahospital.com)