Hormon adalah molekul pemberi sinyal yang terlibat dalam banyak aspek kesehatan kita. Kelenjar tertentu di tubuh kita, termasuk kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, dan adrenal, melepaskan hormon ke dalam darah kita. Dari sana, mereka melakukan perjalanan ke jaringan dan organ.
Hormon terlibat dalam hampir setiap aspek kesehatan, termasuk fungsi seksual, pertumbuhan dan perkembangan, suasana hati, nafsu makan, dan metabolisme.
Oleh karena itu, disregulasi hormonal – ketika tubuh melepaskan terlalu sedikit atau terlalu banyak hormon – dapat berdampak signifikan pada kesehatan, termasuk berat badan.
Bagaimana Hormon Mempengaruhi Berat Badan
Hormon mengatur napsu makan kita untuk membantu tubuh mempertahankan tingkat energi. Beberapa hormon merangsang rasa lapar. Yang lain memberi sinyal bahwa kamu sudah cukup makan, sehingga menghambat asupan makanan.
Ketidakseimbangan hormon yang terlibat dalam pengendalian nafsu makan dapat menyebabkan penambahan atau penurunan berat badan.
1. Hormon Lapar
Ketika tubuh membutuhkan makanan, serangkaian langkah terjadi di sistem endokrin dan saraf untuk merangsang asupan makanan.
Misalnya, siklus kontraksi yang menyebabkan timbulnya rasa lapar – yang dikenal sebagai migrasi kompleks motorik – dirangsang oleh hormon gastrointestinal, termasuk motilin.
Berikut rincian beberapa hormon utama, serta senyawa lain, yang terlibat dalam rangsangan nafsu makan:
Kenaikan dan penurunan hormon dapat mempengaruhi berat badan (hipwee.com)
- Ghrelin. Ghrelin dikenal sebagai “hormon kelaparan.” Ini merangsang hipotalamus, area otak yang bertanggung jawab atas rasa lapar. Selain mendorong asupan makanan, ghrelin juga terlibat dalam siklus tidur-bangun, metabolisme glukosa, dan banyak lagi.
- Motilin. Motilin adalah hormon yang diproduksi di usus kecil. Saat Anda dalam keadaan puasa, motilin menginduksi kontraksi usus yang memberi sinyal ke otak bahwa Anda membutuhkan makanan.
- Neuropeptida Y (NPY). NPY adalah peptida – rantai pendek asam amino – yang dilepaskan oleh otak untuk merangsang asupan makanan. Produksi dan pelepasan NPY diatur oleh hormon, termasuk ghrelin dan leptin.
- Protein terkait Agouti (AgRp). AgRp adalah peptida lain yang diproduksi oleh otak. Produksinya dirangsang oleh ghrelin, dan berfungsi untuk meningkatkan asupan makanan.
2. Hormon kenyang (kenyang).
Tanda hormon tidak seimbang (nakedpress.co)
Berikut ini adalah beberapa hormon utama yang menyebabkan rasa kenyang dan mengurangi asupan makanan:
- Kolesistokinin (CCK). CCK adalah hormon yang dilepaskan oleh sel-sel usus kecil sebagai respons terhadap nutrisi lumen, terutama lemak dan protein. Ini mengurangi asupan makanan dengan merangsang pusat rasa kenyang di otak Anda, dan menginduksi kontraksi kandung empedu dan sekresi pankreas yang diperlukan untuk pencernaan.
- Peptida-1 mirip glukagon (GLP-1). GLP-1 diproduksi oleh sel-sel usus sebagai respons terhadap konsumsi nutrisi. GLP-1 memperlambat pengosongan lambung dan berinteraksi dengan otak untuk mengurangi asupan makanan dan meningkatkan rasa kenyang.
- Peptida pankreas YY (Peptida YY). Peptida YY adalah hormon lain yang dibuat di usus kecil. Ini dilepaskan sebagai respons terhadap makan dan berikatan dengan reseptor di otak, sehingga menurunkan nafsu makan. Ini juga memperlambat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan (11).
- Leptin. Leptin adalah hormon yang disekresikan oleh sel-sel lemak dan bagian tubuh lainnya. Ini terutama dikenal sebagai hormon kenyang. Leptin menghambat peptida pemicu rasa lapar NPY dan AgRp serta menstimulasi peptida pemicu rasa kenyang, yang menyebabkan penurunan nafsu makan (7).
Insulin. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan pankreas. Ini memainkan peran penting dalam pengaturan gula darah dan keseimbangan energi. Kadar insulin meningkat setelah makan. Insulin berinteraksi dengan otak untuk mengurangi asupan makanan.
- Obestatin. Obestatin adalah hormon dengan efek penekan nafsu makan. Ini menentang efek pemicu rasa lapar dari ghrelin. Namun, para ilmuwan masih mempelajari obestatin, dan diperlukan lebih banyak penelitian tentang pengaruhnya terhadap rasa lapar dan kenyang.
Selain yang sudah disebutkan di atas, ada zat lain juga yang terlibat dalam pengendalian nafsu makan, termasuk peptida nesfatin-1 dan hormon oxyntomodulin.
Kelenjar hormon manusia (harianhaluan.com)