Perusahaan pemantau emisi di Kanada, GHGSat, pada hari Sabtu (11/11) meluncurkan satelit yang bisa mendeteksi emisi karbon dioksida pertama di dunia.
Peluncuran satelit yang bernama Vanguard tersebut dilakukan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California.
Satelit ini akan memantau karbon dari fasilitas individu seperti pembangkit listrik tenaga batu bara dan pabrik baja dari luar angkasa untuk pertama kalinya.
Teknologi ini dibuat untuk meminta pertanggungjawaban industri yang menimbulkan polusi atas kontribusi mereka terhadap perubahan iklim.
Memantau Emisi Karbon Dioksida Menggunakan Satelit
Karbon dioksida menyumbang hampir 80 persen emisi gas rumah kaca di AS yang berasal dari aktivitas manusia dan cenderung masuk ke atmosfer dari sumber industri besar seperti pembangkit listrik.
Data yang dikumpulkan oleh Vanguard akan membantu memperkuat praktik umum pemantauan dan pengukuran emisi karbon dioksida.
Para ilmuwan menggunakan roket untuk menciptakan Cahaya Utara buatan guna lebih memahami cuaca luar angkasa
“Sering kali apa yang kami temukan merupakan gabungan antara pengukuran dan perkiraan langsung – oleh karena itu pengukuran langsung seluruh fasilitas dari satelit akan bertindak sebagai validasi,” kata Germain dalam sebuah wawancara.
Satelit telah menunjukkan bahwa emisi metana jauh lebih tinggi dari perkiraan dan Germain menduga hal serupa juga terjadi pada karbon dioksida.
Informasi ini akan membantu meningkatkan keakuratan inventarisasi emisi pemerintah dan pemodelan ilmiah serta akan meningkatkan kualitas pelaporan gas rumah kaca perusahaan bagi investor, kata GHGSat.
Satelit Vanguard yang diluncurkan Kanada(ts2.space)