Rindu Itu Alamiah! Begini Penjelasan Berdasarkan Neuroscience

Rindu adalah perasaan yang alamiah. Apa yang terjadi pada otak ketika merasakan kesedihan karena lama tak jumpa ini? Begini penjelasan berdasarkan neuroscience!

Secara alamiah, rindu seseorang yang spesial adalah reaksi normal ketika lama berpisah. Meskipun nggak ketemu cuma satu minggu atau sedang menjalin 'long distance relationship' tetapi pertemuan adalah obat paling manjur. Rasa rindu dapat dijelaskan secara ilmiah. Zat kimia dalam otak turut andil dalam membentuk petualangan perasaan tanpa pertemuan.

Manusia nggak bisa mengukur tingkat kesadaran saat otak bekerja. Pun kerjanya perasaan juga diatur oleh otak. Berdasarkan penelitian neuroscientist Yeshiva University bernama Lucy Brown, perpisahan dan cara mengatasinya adalah pengalaman yang dikenal dekat sama otak. Maka ketika sang kekasih pergi atau tak berjumpa, kamu akan merasa berada pada musim rindu. 

Dikutip dari Elite Daily, Clarissa Silva seorang ilmuwan dan relationship coach menjelaskan ketika jatuh cinta, neurokimia bekerja baik pada pria maupun wanita. Tubuh melepaskan adrenalin, dopamin dan serotonin ditambah estrogen dan testosteron. Dopamin memberikan efek lebih santun pada pria dan sentuhan intens pada wanita. 

Saat kamu suka sama seseorang, tubuhmu secara alamiah memproduksi feel-good hormon lebih banyak. Yang artinya membentuk senyawa kimia hebat yang sering kita sebut dengan 'cinta'. Nggak lama setelahnya tubuh kita jadi ketagihan sama perasaan berbunga-bunga. Dan ini penyebabnya adalah keberadaan seseorang yang spesial. 

Nah, ketika rindu seseorang yang spesial setiap proses kerja senyawa kimia diatas menurun dan bisa menyebabkan sakit jantung. Intinya, emosi mengikuti hasil kerja otak ketika kekasihmu pergi. Jennifer B. Rhodes, seorang psikolog di Rapport Relationship, menambahkan bahwa semakin lama hubungan yang dijalin maka otak menjalankan proses untuk saling 'mengingini'. 

Dari penjelasan Rhodes tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin lama hubungan maka tingkat emosional akan semakin rendah. Kepanikan saat pasangan pergi nggak setinggi seperti diawal hubungan. Semakin merasa aman maka kamu dan pasangan nggak perlu sering memberikan kabar dan keterlibatan hormon juga semakin kecil berpengaruh pada rasa rindu.

Hubungan jarak jauh membutuhkan cara kreatif untuk merilis rasa rindu. Seperti, misalnya video call, atau melakukan hal lain yang bisa membuat otak melepaskan dopamine. Dopamine adalah anti-depresant yang bisa mengurangi rasa cemas karena tak bertemu. Selain menjalin komunikasi dengan cara kreatif, dengan mengisi waktu dengan lebih kreatif juga berpengaruh besar. Misalnya dengan menulis, memasak, menggambar, fotografi, musik, dan lain sebagainya. 

Diluar hujan (suka-suka.web.id)

Rhodes menyarankan untuk tetap melakukan aktivitas kreatif selagi nggak bertemu someone spesial secara fisik. Tentu saja tetap merasa sedih, tetapi seenggaknya membangun komunikasi yang baik. Dengan mengungkapkan apa yang dibutuhkan atau cara lain untuk mempertahankan hubungan tetap hangat. Jika nggak memungkinkan untuk -setidaknya- berkomunikasi lewat telepon selama satu jam, paling nggak ngasih kabar sekali sehari. Karena merasa aman dan menjaga hubungan tetaplah penting.

Ingatlah bahwa rindu itu membuat hati semakin kuat. Ingat juga kalo kamu nggak sendiri, banyak yang mempunyai hubungan jarak jauh tetapi berhasil membangun hubungan yang kuat.   

Telpon bilang rindu (giphy.com)

 

Cuma rindu (weheartit.com)