Saat ini langkah besar WhatsApp (WA) dalam membatasi pengiriman terusan atau forward akan dibatasi hanya bisa 5 kali saja. Ternyata bukan tanpa alasan loh, hal ini juga berdasarkan hasil riset yang mendalam.
Kenapa dibatasi? Hal ini lantaran tak sedikit pengguna WA melakukan forward pesan dari sumber yang gak jelas, asal-usulnya.
Berdasarkan riset internal WA, perusahaan menemukan sekitar 10 persen pesan yang ada di WhatsApp adalah pesan terusan (forwarded) yang tak diketahui dari mana asal usulnya, sementara 90 persen pesan berasal dari kiriman personal atau one-to-one.
Hal ini membuat informasi hoaks yang tersebar lewat pesan terusan sulit sekali dikendalikan. Oleh sebab itulah, WA merasa perlu menekan lalu lintas data dari pesan terusan yang dikhawatirkan adalah hoaks.
Fitur batasan pesan terusan ini diterapkan pertama kali di India pada pertengahan tahun 2018 dan hasilnya memberi dampak positif.
WhatsApp membatasi 5x forward pesan (imore.com)
Victoria Grand, VP Public Policy and Communications WhatsApp mengatakan, kehadiran fitur ini di India berhasil menekan penurunan lalu lintas pesan forward sekitar 20 persen.
Aplikasi WhatsApp memang tahu benar fitur forward sangat bermanfaat, namun setelah melakukan penurunan angka batasan (pesan Forward yang dikirim), ada juga penurunan perilaku forward pesan sebanyak 20 persen. Lumayan lah~
Untuk itu, dengan bangga, WhatsApp akan menyeragamkan fitur forward dengan membatasi jadi 5 pesan aja.
Rencana pembatasan forward pesan maksimal 5 tersebut resmi mulai berlaku hari Selasa, 22 Januari 2019. Wah pas banget ya dengan momen pemilu yang akan digelar 17 April 2019 mendatang.
Saat ini ada batasan mengirim pesan forward sebanyak 5 kali saja (whatsapp.com)
Hal itu disambut baik oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. WA dianggap serius untuk menciptakan pasar yang kondusif dan berkelanjutan di Indonesia.
"Mengapa kita harus membatasi pesan forward ini? Ini untuk mengurangi potensi viralnya hoaks," kata Rudiantara. "Saya menghormati kebijakan ini dari WhatsApp."
Wah WhatsApp emang top deh, jadi mengurangi efek penyebaran hoax deh saat ini. Gimana gengs? apa pendapat kalian?
Menkominfo Rudiantara bersama Victoria Grand (kemkominfo.com)