Kylie Jenner terang-terangan menceritakan pengalamannya saat hamil dan melahirkan di usia muda. Selama dua kali melahirkan wanita 26 tahun itu mengaku mengalami depresi berat.
Pebisnis sekaligus bintant reality TV show itu mengungkapkan bahwa depresinya berlangsung cukup lama hingga 1 tahun.
"Usia saya akan mencapai 27 tahun, dan pada akhirnya saya bisa merasa seperti diri sendiri lagi," tuturnya kepada majalah Vogue Inggris.
"Melihat ke belakang, menurut saya, saat hamil, saya memakai celana olahraga setiap hari, tidak punya waktu memikirkan bahkan beberapa hal kecil dalam hidup saya, kemudian depresi pascamelahirkan berlangsung selama satu tahun. Secara mental, sangat berat. Secara hormonal, sangat berat," lanjutnya.
Apa yang dialaminya itu benar-benar terasa berat. Gejala depresi sangat berat hingga masuk kategori 'major baby blues'. Dia bahkan kesulitan mencari nama untuk sang buah hati.
"Mungkin dengan lahirnya putra saya, saya mengalami baby blues sangat parah. Saya jadi sangat emosional karena hal-hal yang mungkin seharusnya tidak separah itu. Saya bisa menelepon ibu saya sepanjang hari, menangis histeris, berkata, 'Aku tidak bisa cari tahu namanya,'" curhatnya.
Bahkan Kylie sempat mengubah nama putranya. Ia sempat memberikan nama Wolf Jacques. Tapi tak berapa lama, ia mengubah namanya yang bukan lagi Wolf.
"Kami hanya merasa nama itu bukan untuknya. Hanya ingin bilang karena melihat nama itu di mana-mana," jelasnya kala itu.
Ia mengubah nama anaknya menjadi Aire, yakni nama Alkitab Ibrani yang artinya singa Tuhan.
"Sekarang saran saya kepada semua teman yang ingin punya anak, pilihlah nama lebih awal (sebelum melahirkan) karena ketika hormon menyerang kalian tidak bisa mengambil keputusan," katanya.
Kylie Jenner dan anak-anaknya (via instagram)