Terkadang, mengunyah es batu dari minuman dingin bisaanya tidak jadi masalah. Bahkan bisa membantu menghidrasi ketika cuaca panas. Namun, memiliki kebisaaan makan es batu justru bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, lho.
Dampak Buruk Mengunyah Es Batu
Ada beberapa dampak buruk jika kamu terlalu sering makan es batu bagi kesehatan, yuk kita lihat.
1. Gigi berlubang
Bahaya es batu jika dimakan terlalu sering yaitu bisa membuat karies gigi atau gigi berlubang. Mengonsumsi es batu secara berlebihan bisa mengikis lapisan pelindung gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang.
2. Sakit rahang
Mengunyah es batu yang keras juga bisa menyebabkan tekanan yang berlebihan pada otot rahang. Sehingga kamu akan merasakan nyeri saat membuka mulut atau kesulitan ketika mengunyah.
3. Memicu masalah pencernaan
Ternyata mengonsumsi es batu juga bisa menimbulkan gangguan pencernaan. Jika es batu yang kamu konsumsi tidak bersih atau higienis, pastinya bisa membawa penularan virus dan bakteri pembawa penyakit di dalam tubuh. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut, diare, demam tifoid, hepatitis A hingga gastroenteritis.
Cara Mengatasi Kebisaaan Makan Es Batu
Cara mengatasi kebisaaan makan es batu tentunya harus disesuaikan dengan penyebabnya. Jika kebisaaan ini disebabkan karena anemia defisiensi besi, maka kamu perlu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi atau suplemen zat besi.
Namun, jika kebisaaan makan es batu disebabkan karena pica yakni gangguan makan dimana seseorang gemar memakan sesuatu yang tidak wajar secara berlebihan, penanganannya bisa dengan psikoterapi atau pemberian obat-obatan antipsikotik jika gejalanya berkaitan dengan gangguan psikotik.
Walaupun begitu, tidak semua orang yang gemar makan es batu menandakan bahwa mereka mengalami masalah kesehatan tertentu. Untuk kebanyakan kasus, makan es batu bisaanya dilakukan untuk menyegarkan dan mendinginkan tubuh disaat cuaca panas. Namun, sebaiknya hindari untuk mengonsumsi es batu secara berlebihan atau terlalu sering.
Anemia defisiensi besi (halodoc.com)