Slow living adalah gaya hidup yang menekankan pada pendekatan yang lebih lambat dan lebih hati-hati untuk semua aspek kehidupan sehari-hari. Ini tentang mengidentifikasi apa yang paling kamu hargai dalam hidupmu dan menyusun waktumu sesuai dengan itu.
"Prinsip utama dari filosofi Lambat adalah meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu dengan benar, dan dengan demikian lebih menikmatinya,” kata Carl Honoré dalam bukunya tahun 2004, "In Praise of Slowness". Alih-alih menjalani hari-hari kita secepat mungkin untuk menjadi lebih "produktif", melambat membantu kita menikmati hidup.
Kmamu tidak harus tinggal di pondok di pedesaan dengan taman dan tidak ada wifi untuk menjalani gaya hidup yang lambat.
Awal Mula Gerakan Slow Living
Gerakan hidup lambat dimulai saat McDonald's dibuka di jantung kota Roma. Pada tahun 1986, rantai makanan cepat saji membuka lokasi di Piazza di Spagna, di kaki Spanish Steps. Pada saat itu, itu adalah McDonald's terbesar di dunia.
Kemunculan McD saat itu memicu protes dari orang Italia dan bahkan digugat karena dianggap mencemarkan monumen Romawi. Meskipun begitu, sampai saat ini McDonald's itu masih ada.
Sebagai tanggapan, aktivis politik Carlo Petrini mendirikan gerakan Slow Food Internasional pada tahun 1989, memusatkan makanan lokal yang disiapkan secara tradisional sebagai bentuk perlawanan terhadap "makanan cepat saji".
Saat ini, gaya hidup lambat mencakup banyak aspek yang berbeda—salah satunya adalah slow food, slow fashion, slow travel, slow fitness, slow news dan slow interiors. Gimana ges, tertarik untuk mencoba gaya hidup ini?
Salah satu Aktris '90-an, Lulu Tobing, yang menjalankan gaya hidup slow living (health.detik.com)