Arti Benjolan di Leher yang Perlu Kamu Tahu, Belum Tentu Berbahaya

Arti Benjolan di Leher yang Perlu Kamu Tahu, Belum Tentu Berbahaya

Benjolan di leher yang tidak berbahaya disebut juga massa leher. Benjolan atau massa leher bisa besar dan terlihat, atau bisa juga sangat kecil. Kebanyakan benjolan leher tidak berbahaya. Sebagian besar juga jinak, atau tidak bersifat kanker. Namun benjolan di leher juga bisa menjadi tanda kondisi serius, seperti infeksi atau pertumbuhan kanker.

Jika kamumemiliki benjolan leher, kamu harus segera memeriksakannya ke dokter. Temui penyedia layanan kesehatan segera jika kamu memiliki massa leher yang tidak dapat dijelaskan.

Beberapa Penyebab Benjolan di Leher

Banyak kondisi yang dapat menyebabkan benjolan di leher. Berikut beberapa di antaranya:

1. Mononukleosis menular

Mononukleosis menular biasanya disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV). Ini terutama terjadi pada siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi. Gejalanya meliputi demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, keringat malam, dan nyeri tubuh. Gejala dapat berlangsung hingga 2 bulan.

2. Nodul Tiroid

Ini adalah benjolan padat atau berisi cairan yang berkembang di kelenjar tiroid. Mereka diklasifikasikan sebagai dingin, hangat, atau panas, tergantung pada apakah mereka menghasilkan hormon tiroid atau tidak. 

Nodul tiroid biasanya tidak berbahaya, tetapi mungkin merupakan tanda penyakit seperti kanker atau disfungsi autoimun. Kelenjar tiroid bengkak atau kental, batuk, suara serak, nyeri di tenggorokan atau leher, kesulitan menelan atau bernapas adalah gejala yang mungkin terjadi. Gejala dapat menunjukkan tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) atau tiroid yang kurang aktif (hipotiroid).

3. Gondok

Benjolan di leher pada anak (bangkapos.com)

Gondok adalah pertumbuhan kelenjar tiroid yang tidak normal. Ini mungkin jinak atau terkait dengan peningkatan atau penurunan hormon tiroid. Gondok mungkin nodular atau difus. Pembesaran dapat menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas, batuk, suara serak, atau pusing saat kamu mengangkat tangan ke atas kepala.

4. Penyakit Hodgkin

Gejala yang paling umum adalah pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak nyeri. Penyakit Hodgkins dapat menyebabkan keringat malam, kulit gatal, atau demam yang tidak dapat dijelaskan. Kelelahan, penurunan berat badan yang tidak diinginkan, atau batuk terus-menerus adalah gejala lainnya.

5. Lipoma

Kondisi ini memiliki ciri-ciri lembut saat disentuh dan bergerak dengan mudah jika didorong dengan jari. Kecil, tepat di bawah kulit, dan pucat atau tidak berwarna. Umumnya terletak di leher, punggung, atau bahu. Hanya menyakitkan jika tumbuh menjadi saraf.

Asal Benjolan di Leher

Benjolan di leher Jisoo BLACKPINK (health.detik.com)

Benjolan di leher yang tidak berbahaya bisa keras atau lunak, lunak atau tidak lunak. Benjolan dapat terletak di dalam atau di bawah kulit, seperti pada kista sebasea, jerawat kistik, atau lipoma. Lipoma adalah pertumbuhan lemak jinak. Benjolan juga bisa berasal dari jaringan dan organ di dalam leher mu.

Di mana benjolan berasal memainkan peran penting dalam menentukan apa itu. Karena terdapat banyak otot, jaringan, dan organ di dekat leher, ada banyak tempat asal benjolan leher, antara lain:

1. Kelenjar getah bening.

2. Kelenjar tiroid.

3. Kelenjar paratiroid, yaitu empat kelenjar kecil yang terletak di belakang kelenjar tiroid.

4. Saraf laring berulang, yang memungkinkan gerakan pita suara.

5. Otot leher.

6. Trakea, atau batang tenggorokan.

7. Laring, atau kotak suara.

8. Vertebra servikal. saraf sistem saraf simpatik dan parasimpatis.

9. Pleksus brakialis, yang merupakan rangkaian saraf yang memasok tungkai atas dan otot trapezius.

10. Kelenjar ludah.

11. Berbagai arteri dan vena.

Itu tadi penyebab benjolan di leher yang tidak berbahaya dan dari mana asalnya. Semoga menjawab rasa penasaranmu ya. Lebih baik konsultasi ke dokter jika kamu tidak yakin dengan kondisi benjolan yang kamu miliki ya!

Beberapa letak benjolan di leher (grid.id)