Belum lama ini, sebuah televisi JTBC menayangkan sebuah rekaman produksi tas kenamaan yakni Cristian Dior. Dikenal dengan harganya yang mencapai puluhan juta, laporan tersebut mengungkapkan jika harga produksi tas yang sebenarnya hanyalah ratusan ribu rupiah saja.
Laporan itu juga mengunkapkan putusan pengadilan Italia terhadap eksploitasi imigran gelap China. Hal ini merujuk pada kasus produksi tas dengan biaya murah namun diberi label 'Made in Italy' sehingga harga yang diual pun menjadi tinggi.
Menurut laman Bloomberg, Dior bahkan memberi izin untuk melakukan eksploitasi tenaga kerja yang dilakukan oleh subkontraktor Tiongkok.
Pengadilan Milan Italia pun melakukan upaya kepada Dior SRL untuk proses produksinya bisa terus diawasi selama setahun.
Diketahui jika pabrik-pabrik produksi tas tersebut mengeksploitasi tenaga kerja imigran gelap dari China dan Filipina. Parahnya, para pekerja diminta tidur di bengkel karena pabrik yang beroperasi selama 24 jam tanpa libur.
Itu sebabnya biaya produksi menjadi sangat kecil. Disebut jika setiap tasnya hanya menghabiskan biaya 53 euro alias Rp 930 ribu. Sedangkan harga jual Cristian Dior bisa mencapai 2.600 euro atau setara Rp 45 jutaan.
Viral produksi tas Cristian Dior yang cuma ratusan ribu rupiah (via youtube)