Pesugihan Goa Langse, Teka-Teki untuk Mengabulkan Ambisi

Tempat mencari pesugihan Goa Langse banyak dikunjungi orang-orang penting. Dari abad 5 hingga abad 21, tempat ini dikenal bisa mengabulkan ambisi. Ingin tahu teka-teki bantuan dari makhluk tak bertubuh ini?

Goa Langse terletak di salah satu lereng kapur pantai selatan Jogja. Tempat ini sering dikenal dengan pesugihan Goa Langse. Langse berarti 'perjalanan terakhir'. Ada juga yang mengartikannya dengan 'kain kafan putih'. Goa Langse merupakan salah satu tempat pertemuan Panembahan Senopati dan Kanjeng Ratu Kidul. Selain bertemu di cepuri Pantai Parangkusumo, Goa Langse juga menjadi saksi pertemuan kedua tokoh tersebut.

Tempat mencari pesugihan, Goa Langse, sering dikunjungi oleh orang-orang penting. Dari artis hingga politikus. Tak hanya itu, tempat ini bisa dikunjungi oleh siapa pun. Dari abad ke 5, Goa Langse dikunjungi untuk mencari 'tetirah'. Apa itu 'tetirah'? 

Tetirah adalah aktivitas yang dilakukan untuk mencari ketenangan dan pemulihan. Meskipun sering dipahami sebagai satu cara yang dilakukan dengan sengaja untuk mendapatkan 'sesuatu' yang membuat hidup lebih tenang. Mungkin saja para camat, lurah, bupati, artis, jendral dan pemuka agama mendatangi tempat ini untuk mencari ketenangan. 

Kabarnya, Presiden Sukarno, Panglima Besar Jendral Sudirman, Presiden Soeharto pernah mengunjungi tempat ini juga. Pada jarak waktu yang lebih tua, Sunan Kalijaga, Syekh Maulana Maghribi dan Panembahan Senopati juga sering mengunjungi tempat penuh teka-teki ini. Mulanya, Goa Langse dijadikan sebagai tempat 'menyepi'. Menjauh dari hiruk pikuk duniawi dan mendekat pada perut Bumi.

Banyak juga orang 'menyepi' atau memilih jalan sepi untuk melakukan perjalanan menyeberang dimensi. Maka banyak ditemukan raga tak berjiwa di tempat sepi ini. Mulut goa tampak dari kejauhan. Sekitarnya ditumbuhi pohon jati dan semak. Begitu masuk ke arah vertikal menuju perut bumi, terdapat pancuran air bening. Air tersebut dipahami sebagai jamuan untuk pada pengunjung. Pengunjung yang telah melewati mulut goa yang lumayan terjal, disegarkan dan 'disucikan' dengan air tawar yang bergemericik.   

Pos jaga Goa Langse (blissfultrails.wordpress.com)

Mereka menyebutnya 'moksa'. Jiwa yang meninggalkan tubuh  untuk berkelana menembus waktu entah tanggal dan tahun berapa. Perjalanan ini menjadi teka-teki yang nggak terjawab. Bahkan pertanyaannya dari siapa, nggak ada yang mengetahui secara tepat. 

Goa Langse tak jauh dari Pantai Parangtritis. Goa vertikal ini mempunyai kontur ruang semakin ke dalam semakin sempit. Ruang tersempitnya adalah tempat paling dekat dengan perut Bumi. Tak hanya sunyi, tempat ini gelap tak bercahaya. Suara tetes-tetes air dan sayup gelombang laut menjadi aransemen musikal dalam 'ruang sunyi'. Mungkin saja ini menjadi simbol indera yang paling menentukan langkah, telinga.   

Berbagai sosok astral tak sedikit bisa ditemui di tempat ini. Orang yang mempunyai indera lebih untuk menangkap sesuatu yang tak menginjak tanah pernah bertemu dengan Nyi Blorong. Seorang wanita cantik berjalan menuruni tangga. Ia disebut sebagai 'abdi kinasih' yang mempunyai kekuatan untuk mengabulkan segala hal yang membuat tenang. Seperti jabatan, kekayaan dan kemudahan. Manusia mempunyai pilihan untuk menerima atau menolaknya. Jika menerima, kamu tentu tahu syaratnya, berhubungan badan denganya dan berbagai syarat yang nggak mudah untuk dilunasi. 

Mulut Goa Langse (superadventure.co.id)

Banyak juga pengunjung yang tanpa niat apapun mendatangi goa ini. Pesugihan Goa Langse bukan tujuan, ini adalah tawaran. Niat yang tulus bersumber dari napak tilas jejak nenek moyang. 

Teka-teki terbesar adalah ambisi manusia. Harus menuntaskan puluhan abad untuk mencari jawaban atas pertanyaan 'apa yang sesungguhnya manusia inginkan?'. 

Apa yang menjadi keinginanmu? Lunaskanlah dengan pilihan yang arif.

Lorong gelap Goa Langse (akucintanusantaraku.blogspot.com)