Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim akhirnya menunda kenaikan uang kuliah tunggal atau UKT. Keputusan itu diambil setelah mantan bos Gojek itu bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada Senin (27/5) lalu.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Nadiem akan melakukan banyak evaluasi kepada sejumlah pihak terkait penundaan kenaikan UKT yang ditolak mayoritas mahasiswa yang kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Sosok Nadiem pun menjadi viral. Menteri termuda kedua di Kabinet ini dikecam bahkan ada yang memintanya untuk mundur sebagai menteri. Kekayaan Nadiem juga mendapat sorotan. Berapa kekayaan Nadiem yang dimilikinya?
Melansir dari pemberitaan, kekayaan Nadiem saat ini dikabarkan mencapai Rp 4,8 triliun pada tahun 2023 lalu. Jumlah kekayaan itu meningkat dari sebelumnya Rp 3,6 triliun. Kekayaan tersebut dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetorkan Nadiem kepada Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK).
Dari data yang masuk, Nadiem memiliki tanah dan bangunan yang tersebar di beberapa tempat di Jakarta Selatan, Gianyar, hingga Rote yang ditotal mencapai Rp 55,3 miliar, termasuk jumlah kekayaan dalam bentuk kendaraan pribadi, kas, dan setara kas. Nadiem juga memiliki utang.
Nadiem sebagai menteri memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mentereng. Selesai lulus SMA tahun 2002, ia kuliah di Universitas Brown Amerika Serikat dan melanjutkan mengambil gelar master di Harvard University dengan jurusan Master of Business Administration.
Nadiem Makarim Tunda Kenaikan UKT (Gramedia)
Sebelum menjadi menteri, karier Nadiem sebagai profesional cukup baik. Ia diketahui pernah mendirikan Zalora Indonesia dan menjadi Managing Editor. Lalu menjadi Chief Innovation Officer di Kartuku, dan puncak kepopuleran Nadiem ketika menjadi founder Gojek perusahaan aplikasi transportasi online.
Pada tahun 2016 lalu Gojek memperoleh suntikan dana US$550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR, Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.
Nadiem Makarim (Kemendikbudristek)