Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur dijadikan lokasi foto prewedding sepasang calon pengantin. Pengambilan gambar dilakukan pada siang hari. Pasangan itu tampil mengenakan busana gaun pernikahan dan jas. Mereka berfoto di kawasan tanggul Lumpur Lapindo.
“Inspirasi foto prewedding di Lumpur Lapindo Sidoarjo, Hasil fotonya cakep banget,” tulis akun @wisatasidoarjo. Nampak dalam foto tersebut pasangan calon pengantin itu menunjukkan potret mesra saat melakukan prewed. Lokasi Lumpur Lapindo yang panas dan tak memiliki keindahan justru dijadikan tempat spesial bagi mereka.
Sudah pasti unggahan calon pengantin prewed di Lumpur Lapindo mendapatkan sorotan dari netizen. Banyak yang kagum dengan keduanya berani memilih tempat prewed yang tak biasa. “Panas itu anjir mana ntar keburu luntur makeup nya tapi keren Sih,” tulis seorang netizen. “Nanggung...jng dpgir tanggul donk....cb pas disemburannya atw diatas pabriknya...lbih esthetic,” tambah netizen lain.
Sebenarnya Lumpur Lapindo sebelum jadi spot foto prewed juga pernah dijadikan tempat pemotretan beberapa tahun lalu. Adalah seorang konten kreator di Instagram @bby_scorpion menjadi orang yang melakukan pemotretan. Ia bersama beberapa orang lain, menunjukkan fashion yang dipakai dengan latar belakang Lumpur Lapindo.
Banyak netizen kala itu menanggapi dengan komentar yang negatif dan positif. Lumpur Lapindo memang menjadi destinasi wisata yang dikelola oleh warga sekitar. Termasuk spot foto oleh orang yang mau melakukan di sekitar kawasan itu.
Namun Lumpur Lapindo yang kini dijadikan spot wisata dianggap tak etis. Hal itu dikaitkan dengan banyak korban lumpur yang sampai sekarang masih mengungsi atau terdampak bencana tersebut.
Preweding di Lumpur Lapindo (Instagram @wisatasidoarjo)
Lumpur Lapindo adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas, perusahaan milik pengusaha Aburizal Bakrie. Semburan lumpur ini menyebabkan beberapa desa hingga kecamatan di sekitar menjadi tenggelam. Kejadian ini bermula di bulan Mei 2006.
10.000 meter kubik lumpur per hari yang keluar mengakibatkan genangan yang sampai sekarang masih terjadi. Kejadian ini menyebabkan banyak warga kehilangan tempat tinggal dan meminta ganti rugi. Perekonomian masyarakat benar-benar terganggu dengan adanya banjir Lumpur Lapindo.
Sebanyak 100.000 meter kubik lumpur per hari yang keluar mengakibatkan tergenangnya kawasan pemukiman, pertanian, dan juga perindustrian serta memengaruhi aktivitas perekonomian warga di Jawa Timur utamanya warga yang berada di sekitar lokasi.
Preweding di Lumpur Lapindo (Instagram @wisatasidoarjo)