Terjawab Sudah! Penyebab Banyak Bandara di Indonesia Dekat Laut

Beberapa bandara di Indonesia dekat dengan laut. Apa alasannya?

Banyak bandara di Indonesia yang berada di dekat laut. Sebut saja Bandara I Gusti Ngurah Rai (Bali), Bandara Yogyakarta International Airport (Yogyakarta), Bandara Soekarno-Hatta (Banten), Bandara Komodo (Nusa Tenggara Timur), dan beberapa bandara lain. Ternyata nggak hanya di Indonesia lho, bandara di dekat laut juga ada di negara-negara di dunia lainnya.

Memang ada kelebihan yang bisa dirasakan pilot atau awak pesawat saat mendarat dan terbang dari bandara dekat laut. Bagi penumpang pun ada manfaatnya. Penumpang bisa menikmati keindahan laut yang dekat bandara ketika pesawat akan terbang atau mendarat. Hitung-hitung cuci mata meski hanya sebentar kan. Lalu apa saja penyebab banyak bandara di Indonesia dekat pantai?

Alasan pertama karena bandara di dekat laut potensi gangguan untuk pesawat tidak ada. Misalnya pesawat terhalang oleh gedung bertingkat, saluran listrik, kincir angin, pohon-pohon, hingga bukit pegunungan. Pilot pun dengan tenang bisa menerbangkan dan mendaratkan pesawat.

Bandara yang dibangun di dekat laut juga mencegah penduduk sekitar mengalami gangguan polusi suara atau kebisingan. Tidak banyak penduduk yang tinggal di sekitar pantai karena banyak orang tinggal di pemukiman padat penduduk. Makanya suara mesin pesawat yang besar tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat.

Faktor ketinggian tanah juga jadi penyebabnya. Melansir dari Quora seorang warganet bernama Ilham Wira Yuda pernah bertanya langsung kepada seorang pilot tentang banyak bandara di Indonesia yang lokasinya dekat laut.

“Saya pernah mendengar alasan dari seorang pilot kenapa Bandara di Indonesia lebih banyak berlokasi di dekat laut.Jawabannya : Ketinggian,” tulisnya. Mengapa? Karena jika dekat laut, ketinggian tanah cenderung rendah, jadi memudahkan untuk kalkulasi ketinggian bagi pilot yaitu mengatur QNH/Altimeter,” tulisnya lagi.

Bandara di Indonesia (Beritatrans.com)

Ia menambahkan bahwa kandungan oksigen di dataran rendah seperti daerah pantai atau laut lebih banyak dibandingkan oksigen di dataran tinggi. Dengan oksigen yang cukup membuat pesawat, awak pesawat, penumpang, bahkan hal-hal teknis di bandara bisa maksimal dalam bekerja. “Transportasi yang efisien dan mudah dari/ke bandara, tidak melewati jalan yang berkontur dan medan terjal,” tambahnya.

Karena lokasi bandara  di dekat laut memiliki kekurangan, salah satunya jarak yang cukup jauh dari tempat tinggal penumpang. Biasanya daerah laut bukan di pusat kota sehingga penumpang harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dan memakan durasi waktu tak sebentar. Berbeda dengan stasiun atau terminal yang memang ada di pusat kota.

Bandara di Indonesia (beritagaruda.co)