Wajar jika ingin menurunkan berat badan secepat mungkin. Namun, alangkah lebih baik jika kamu menurunkan berat badan secara perlahan dan stabil.
Itu karena sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang menurunkan berat badan secara perlahan cenderung mempertahankannya dalam jangka panjang. Menurunkan berat badan secara perlahan juga memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih sedikit.
Meski begitu, beberapa penelitian terbaru menemukan bahwa penurunan berat badan yang cepat mungkin sama baik dan amannya dengan penurunan berat badan yang lambat. Jadi, apakah menurunkan berat badan dengan cepat itu buruk? Kita cek faktanya di sini!
Risiko Kehilangan Berat Badan dengan Cepat
Meskipun kamu tergoda untuk menurunkan berat badan dengan cepat, hal ini biasanya tidak disarankan oleh para ahli.
Diet yang mendorong penurunan berat badan dengan cepat seringkali sangat rendah kalori dan nutrisi. Hal ini berisiko karena bisa menimbulkan banyak masalah kesehatan, terutama jika kamu mengikuti diet penurunan berat badan secara cepat selama berminggu-minggu. Berikut beberapa risiko penurunan berat badan terlalu cepat.
1. Kamu Mungkin Kehilangan Otot
Menurunkan berat badan tidak selalu sama dengan menghilangkan lemak.
Meskipun diet sangat rendah kalori dapat membantumu menurunkan berat badan dengan cepat, sebagian besar penurunan berat badan mungkin berasal dari otot dan air.
Orang yang mengikuti diet sangat rendah kalori kehilangan otot enam kali lebih banyak dibandingkan mereka yang mengikuti diet rendah kalori.
2. Memperlambat Metabolisme
Wanita yang memiliki berat badan ideal setelah diet dan olahraga dalam kurun waktu yang cukup lama (quora.com)
Menurunkan berat badan terlalu cepat dapat memperlambat metabolisme. Metabolisme menentukan berapa banyak kalori yang kamu bakar setiap hari. Metabolisme yang lebih lambat artinya membakar lebih sedikit kalori per hari.
Beberapa penelitian menemukan bahwa menurunkan berat badan dengan cepat dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori dapat menyebabkan dirimu membakar hingga 23% lebih sedikit kalori per hari.
3. Dapat Menyebabkan Kekurangan Nutrisi
Jika kamu tidak mengonsumsi cukup kalori secara teratur, kamu mungkin berisiko mengalami kekurangan nutrisi.
Hal ini karena sulitnya mengonsumsi cukup nutrisi penting seperti zat besi, folat, dan vitamin B12 pada diet rendah kalori. Berikut adalah beberapa akibat dari kekurangan nutrisi.
Seorang wanita yang berat badannya turun drastis (quora.com)
1. Rambut rontok
Jika kamu makan terlalu sedikit kalori, tubuhmu mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk mendukungnya pertumbuhan rambut, yang dapat menyebabkan rambut rontok.
2. Kelelahan ekstrim
Tidak mendapatkan cukup zat besi, vitamin B12 dan folat dengan kalori yang sangat rendah diet, yang mungkin membuatmu berisiko mengalami kelelahan ekstrem dan anemia.
3. Fungsi kekebalan tubuh yang buruk
Tidak mendapatkan cukup kalori dan nutrisi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuhmu dan meningkatkan risiko infeksi.
4. Tulang lemah dan rapuh
Diet ketat dapat membuatmu ekurangan vitamin D, kalsium dan fosfor, sehingga membuat tulang lemah dan rapuh.
5. Dapat Menyebabkan Batu Empedu
Biasanya, kantong empedu mengeluarkan cairan pencernaan untuk memecah makanan berlemak sehingga dapat dicerna. Jika kamu tidak makan banyak maka kantong empedu tidak perlu mengeluarkan cairan pencernaan.
Batu empedu dapat terbentuk ketika zat-zat di dalam cairan pencernaan tertahan beberapa saat dan bergabung bersama. Nah, itu tadi risiko yang harus kamu waspadai sebelum memutuskan melakukan diet ekstrem. Ingat ya ges, yang instan itu gak baik. Lakukan perlahan dengan cara yang benar!
Contoh pria yang kehilangan banyak berat badannya secara cepat (quora.com)