Heboh Pemanis Tambahan dalam Produk Nestle, Ini Dampak Buruk Gula Berlebih pada Makanan Bayi

Produk Nestle disebut mengandung gula tambahan yang diketahui memberikan dampak buruk pada kesehatan dan perkembangan bayi.

Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan temuan tambahan gula pada produk Nestle, khususnya pada makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi dan beberapa susu bubuk. Berdasarkan penelitian yang dilakukan laboratorium di Belgia, yang diungkap oleh Public Eye dan IBFAN, produk dengan tambahan gula ditemukan di sejumlah negera berkembang, termasuk Indonesia. Adapun dua produk yang diketahui mengandung gula tambahan adalah Cerelac dan Dancow. 

Nestle sendiri sudah memberikan pernyataan bahwa produk yang dijual sudah sesuai standard nutrisi. Meski demikian, kabar ini menimbulkan kekhawatiran terutama karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melarang penambahan gula pada MPASI dan asupan untuk bayi di bawah 3 tahun. Mengapa penambahan gula pada makanan bayi menjadi begitu berbahaya? Mari kita bahas dampak buruknya.

1. Obesitas

Paparan gula tambahan sejak usia dini dapat meningkatkan risiko obesitas pada masa dewasa. Gula tambahan dapat mengganggu regulasi nafsu makan bayi, menyebabkan konsumsi kalori yang berlebihan, dan memicu penumpukan lemak dalam tubuh.

2. Kerusakan Gigi

Dampak Gula Berlebih pada Bayi (via HiLo School)

Konsumsi gula tambahan pada bayi juga dapat menyebabkan kerusakan gigi. Bakteri dalam mulut menggunakan gula sebagai sumber energi untuk menghasilkan asam, yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi pada bayi.

3. Masalah Daya Ingat dan Konsentrasi

Dampak Gula Berlebih pada Bayi (via Halodoc)

Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan pada usia dini dapat memengaruhi perkembangan otak dan kognitif anak. Bayi yang terpapar gula tambahan secara berlebihan dapat mengalami masalah daya ingat dan konsentrasi pada masa perkembangannya.

4. Risiko Diabetes

Dampak Gula Berlebih pada Bayi (via Universitas Muhammadiyah Surabaya)

Paparan gula tambahan pada usia dini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2 pada masa dewasa. Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa pada tubuh bayi.

5. Risiko Hiperaktif

Dampak Gula Berlebih pada Bayi (via Halodoc)

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi gula tambahan pada bayi dapat berhubungan dengan peningkatan risiko hiperaktif dan gangguan perilaku pada masa anak-anak. Gula tambahan dapat memengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan perubahan perilaku pada bayi.

Dengan demikian, penting bagi para orang tua dan produsen makanan bayi untuk memastikan bahwa makanan pendamping ASI yang diberikan kepada bayi tidak mengandung tambahan gula. WHO merekomendasikan pemberian makanan pendamping ASI yang alami dan sehat, seperti buah-buahan segar dan sayuran, tanpa tambahan gula atau bahan tambahan lainnya yang tidak sehat.

Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya gula tambahan pada makanan bayi dan mendukung langkah-langkah regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan gula tambahan dalam produk makanan bayi . Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan terhindar dari risiko penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula tambahan yang berlebihan.

Dampak Gula Berlebih pada Bayi (via Gramedia)