Sabreen al-Rouh Jouda melansir dari Al Jazeeera adalah bayi yang lahir di Gaza beberapa waktu lalu. Kini Sabreen dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di inkubator rumah sakit di Gaza. Orantuanya meninggal lebih dulu setelah serangan Israel di Gaza. Kakak perempuan si bayi juga meninggal.
Dr.Mohammad Salama dokter di rumah sakit mengatakan pihaknya sudah berusaha untuk menyelamatkan bayi tersebut namun kondisi kesehatannya makin hari memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
Kebetulan Sabreen lahir prematur dalam usia kandungan 30 minggu.Sabreen lahir dengan berat 1,4 kilogram dan mengalami masalah pada pernapasannya. Menurut sang dokter saat lahir organ pernapasan bayi Sabreen belum matang. “Sistem kekebalan tubuhnya sangat lemah dan itulah yang menyebabkan kematian,” katanya.
Bayi perempuan itu dinamakan Sabreen agar sama dengan ibunya yang bernama Sabreen Al-Sakani. Ibu bayi dibawa ke rumah sakit setelah menjadi korban serangan udara Israel menghantam rumah keluarganya di Rafah, Gaza selatan.
Saat dibawa ke rumah sakit, ibu bayi harus menjalani operasi caesar untuk menyelamatkan nyawa si jabang bayi. Tak lama setelah melahirkan, ibu bayi akhirnya meninggal dunia karena mengalami luka-luka di bagian tubuhnya.
Setelah orangtuanya meninggal, bayi Sabreen dirawat di dalam inkubator. Dokter dan perawat sudah berusaha yang terbaik untuk membuat si bayi lama hidup. Sayangnya takdir berkata lain. Bayi itu harus menyusul orangtuanya.
Ilustrasi Bayi di Gaza Meninggal (TEMPO.co)
Setelah meninggal jenazah bayi Sabreen dimakamkan di pemakaman Rafah dekat makam orangtuanya. Bayi Sabreen tak sendiri karena banyak di Palestina anak-anak bahkan bayi yang meninggal dunia karena serangan Israel atau lahir berstatus sebagai yatim piatu.
Sejak serangan Israel pertama pada 7 Oktober 2023 silam hingga akhir April 2024 setidaknya lebih dari 34 ribu warga Palestina meninggal dunia. Kementerian Kesehatan di Palestina merinci sekitar 34.183 warga Palestina meninggal dunia dalam serangan mematikan Israel selama 200 hari.
“Serangan yang berlangsung sejak Oktober lalu sampai sekarang juga melukai 77.143 warga Palestina,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dilansir dari Antara.
Gaza di Palestina (detiknews)