Jemaah di Masjid Aolia Gunung Kidul, Yogyakarta viral karena merayakan lebaran lebih dulu pada Jumat 5 April 2024 silam. Kabarnya penetapan Idul Fitri jemaah Aolia karena mendapat informasi dari Allah SWT. Padahal pemerintah menetapkan lebaran pada Rabu 10 April 2024.
Kepala Kantor Kementerian Agama Gunung Kidul Sa’aban Nuroni kepada wartawan mengatakan jika pihaknya sudah mengkonfirmasi kepada Imam Masjid Aolia Mbah Benu yang memiliki nama lengkap KH Ibnu Hajar Pranolo menyangkut keputusan Jemaah melakukan Salat Ied pada Jumat 5 April 2024 lalu. Lalu seperti apa fakta-fakta jemaah unik ini?
1. Selalu Maju Rayakan Lebaran
Nuroni menyebut jemaah Aolia sering merayakan lebaran lebih dulu dibandingkan pemerintah. Namun biasanya penetapan lebaran hanya sehari atau dua hari dibandingkan saat lebaran tahun ini yang sangat maju sampai lima hari.
2. “Telepon” Allah SWT
Sebagai pemimpin di Jemaah tersebut, Mbah Benu mengatakan sudah mendapat informasi penetapan lebaran dengan menelepon Allah SWT. “Saya telepon langsung kepada Allah Ta'ala. Ya Allah kemarin tanggal 4 malam 4, Ya Allah ini sudah 29, 1 Syawal kapan? Allah hadirkan, tanggal 5 Jumat. Kalau disalahkan orang bagaimana, ya enggak apa-apa urusan Gusti Allah,” kata Mbah Benu kepada wartawan.
Namun Mbah Benu mengklarifikasi maksud “telepon” Allah SWT hanya kiasan saja. Mbah Benu menyebut sudah melakukan kontak batin dengan Allah bukan menelepon. Makanya karena berhasil melakukan kontak batin membuat ia dan jemaah sepakat untuk merayakan lebaran pada 5 April 2024 silam.
3. Menjaga Toleransi
Jemaah Aolia Lebaran Maju (Serambinews.com)
Meskipun Jemaah Aolia merayakan lebaran lebih dulu namun mereka tetap menjaga toleransi dengan umat Islam lainnya di Gunung Kidul apabila mengikuti pemerintah yang lebaran pada 10 April 2024. Begitu juga pemeluk agama Islam yang menjaga toleransi kepada jemaah Aolia dengan memberi kesempatan beribadah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir berharap agar semua pihak khususnya umat muslim untuk mengedepankan prinsis toleransi dan dialog dalam menyikapi keberadaan dan perbedaan pandangan jemaah Aolia.
4. Jemaah Aolia Populer
Kabarnya 60 persen warga Gunung Kidul mengetahui keberadaan jemaah Aolia. Sosok Mbah Benu sangat melekat dengan para pengikutnya. Mbah Benu bahkan dijuluki sebagai kyai yang nyeleneh, termasuk pengakuannya melakukan komunikasi langsung dengan Allah SWT.
Mbah Benu mengatakan pengikutnya sebagai penganut Tarekat Syattariyah. Pengikutnya tak hanya ada di Gunung Kidul saja melainkan di beberapa daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.
Jemaah Aolia Lebaran Maju (Harianjogja)