Film Kiblat mendapat perhatian karena dianggap tak layak tayang di bioskop. Ustaz Adi Hidayat memberikan tanggapan bijaksana terkait masalah tersebut. Ustaz Adi menyebut semua penggiat seni seperti sutradara bebas membuat konten sinetron atau film dengan syarat tertentu.
“Tidak dilarang membuat konten sinetron, film, sepanjang punya nilai kebaikan untuk masyarakat sekitar, yang penting mendidik dan mengantarkan pada kemuliaan,” ujar Ustaz Adi dilansir dari akun TikTok @hamballah2305202.
Ustaz Adi sudah melihat poster film Kiblat yang menuai kontroversi. “Saya sudah melihat posternya, banyak tokoh agama dari MUI yang memberikan tanggapan, masukan yang positif,” imbuh Ustaz Adi.
Meski tak menjelekkan poster film Kiblat, Ustaz Adi berusaha memberikan pemahaman dalam membuat film harus memperhatikan nilai moral, edukasi, dan mengarahkan kepada kebikan, bukan sekedar mencari peminat untuk menonton film tersebut.
“Sah-sah saja membuat judul yang menarik perhatian, tapi tidak sah jika bertentangan dengan nilai moral di masyarakat, apalagi nilai keyakinan tertentu. Dengan segala hormat mendoakan penggiat seni selalu sehat dan bisa membuat konten baik,” harapnya.
Ustaz Adi mengimbau untuk tidak menjelekkan atau menjatuhan film Kiblat. “Kita selalu support penggiat seni membuat film yang bagus. Jangan lupa penggiat seni bisa melakukan konsultasi dengan ulama atau MUI,” jelas Ustaz Adi.
Cholil Nafis Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar film Kiblattidak tayang di bioskop. Cholil mengatakan lewat unggahan di Instagram pribadinya @cholilnafis menyikapi poster film Kiblat yang dianggapnya bisa menyinggung agama Islam.
Ustaz Adi Hidayat Tentang Film Kiblat (SINDOnews)
“Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton. Tapi klo menyinggung agama biasanya malah tak boleh ditonton,” tulisnya di awal keterangan.
Cholil menabahkan memang ada pihak yang mencoba membuat film yang memicu reaksikeagamaan untuk meraup untung dan materi. “Yg gini tak boleh dibiarkan harus dilawan,” tegas Cholil.
Cholil belum menonton film Kiblat. Namun melihat dari gambar poster film menurutnya sangat berbahaya karena bisa menjadi kampanye hitam terhadap ajaran agama. “Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram ko’ judulnya kiblat ya. Saya buka2 arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang2 shalat. Klo ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang,” pungkas Cholil.
Film Kiblat Dilarang Tayang di Bioskop (CNN Indonesia)