Yuk Kenalan dengan Driver Go-Jek Pertama di Indonesia

Tahukah kamu? bahwa bapak satu ini merupakan driver Go-Jek pertama di Indonesia. Siapakah dia? Yuk kita intip sosoknya.

Saat ini rupanya untuk menjadi driver go-jek sangat sulit bukan gengs? Hal tersebut terjadi karena kian hari kian bertambah jumlah pengemudi ojek online tersebut. Mungkin saat ini, jumlahnya sudah mencapai ratusan.

Mungkin orang yang sudah menjadi pengemudi ojek online saat ini, merupakan salah satu orang yang beruntung. Namun, tahukah kalian? siapa orang pertama kali yang berhasil menjadi pengemudi ojek online di Indonesia ini?

Dia adalah Pak Mulyono, pemilik nomer registrasi 0001 ini merupakan orang pertama kali yang berhasil mencatatkan namanya sebagai driver ojek online lho gengs.

Kisahnya berawal dari, menjadi ojek pangkalan. Pak Mulyono yang kini berusia 52 tahun tersebut, mulanya berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan sebelum menjadi pengemudi ojek online. Mendapatkan info dari temannya tentang lowongan ojek online, membuat Pak Mulyono nekat mendaftarkan dirinya untuk menjadi driver Go-Jek di tahun 2010.

Setelah dia menanyakan tentang apa itu Go-Jek dengan salah satu founder Go-Jek yang bernama Pak Nadiem. Pak Mulyono tak butuh waktu lama untuk berfikir mendaftarkan dirinya menjadi pengemudi ojek online tersebut. Setelah mendaftar, berselang seminggu Pak Mulyono mendapatkan panggilan. 

Kemudian, Pak Mulyono disuruh oleh Pak Nadiem (founder Go-Jek) untuk mengajak teman-temannya di pangkalannya untuk mendaftar menjadi pengemudi ojek online ini. Namun, hanya dua orang saja yang ikut Pak Mulyono menjadi pengemudi ojek online.

Pak Mulyono pada saat itu, belum memakai kostum kebanggaan Go-Jek berwarna hijau seperti sekarang, melainkan Pak Mulyono menggunakan seragam yang berwarna abu-abu. 

Cara memesannya pada saat itu pun belum semudah sekarang ini.

Saat awal menjadi driver Go-Jek saat itu, perjuangan Pak Mulyono baru dimulai. Untuk awal menjadi driver Go-Jek, Pak Mulyono kerap mendapatkan intimidasi dari oknum ojek pangkalan. Tak heran, jika dia sering dihadang oleh ojek pangkalan.

Driver ojek online (bisnis.tempo.co)

"Saya pernah ditipu, pernah dikalungin golok. Tapi saya pasrah, kalau bapak mau habisin saya, saya mencari nafkah saya tidak mengganggu. Di Cikarang juga pernah diuber-uber opang," terang Pak Mulyono.

Seiring berjalannya waktu, intimidasi seperti itu kini sudah tidak pernah terjadi. Pasalnya ojek online kini sudah dikenal dan sudah diterima oleh masyarakat luas.

Menjadi ojek online, ternyata dapat membantu Pak Mulyono mengangkat kehidupan ekonominya. Kini tiap bulannya, Pak Mulyono berhasil meraup penghasilan sebesar Rp 6.000.000 hingga Rp 7.000.000 tiap bulannya.

Menekuni profesi sebagai pengemudi ojek online, ternyata menjadi profesi yang menyenangkan ujarnya. Sebab, waktu kerjanya sangat fleksibel.

Bentuk rasa syukurnya kepada Go-Jek, Pak Mulyono menamai anak bungsunya dengan nama Nadiem Saputra. Nama Nadiem diambil dari founder Go-Jek yang mempunyai pemikiran cemerlang, ujar Pak Mulyono.

Kini, Pak Mulyono berharap, supaya pengemudi driver online nantinya, semakin mendapat perlindungan saat bekerja dengan regulasi yang jelas. Baik dari pihak perusahaan maupun pemerintah.

Ojek pangkalan (garudanews.id)

Waahh, bapak Go-Jek Indonesia nih Pak Mulyono. Bagaimana tidak? Meskipun kerap mendapat ancaman dari pihak ojek online pada masa awal berdirinya ojek online, namun semangat Pak Mulyono menekuni pekerjaan ini sangat luar biasa. Tak heran jika, kini Pak Mulyono dapat mendongkrak kebutuhan ekonomi keluarganya lewat ketekunannya menekuni pekerjaan sebagai ojol.

Sosok Pak Mulyono driver Go-Jek pertama (merdeka.com)