Bau badan adalah bau yang muncul ketika keringat bersentuhan dengan bakteri di kulitmu. Keringat sendiri tidak berbau, namun ketika bakteri di kulit bercampur dengan keringat, maka akan menimbulkan bau.
Bau badan bisa berbau manis, asam, tajam atau seperti bawang. Banyaknya keringat tidak serta merta memengaruhi bau badan. Itu sebabnya seseorang bisa memiliki bau badan yang tidak sedap namun tidak berkeringat. Sebaliknya, seseorang bisa berkeringat berlebihan namun tidak berbau.
Hal ini karena bau badan disebabkan oleh jenis bakteri di kulit dan cara bakteri tersebut berinteraksi dengan keringat, bukan keringat itu sendiri. Ada dua jenis kelenjar keringat: ekrin dan apokrin. Kelenjar apokrin bertanggung jawab menghasilkan bau badan.
Siapa yang Lebih Mungkin Mengalami Bau Badan yang Tidak Sedap?
Orang yang berjenis kelamin laki-laki lebih sering mengalami masalah bau badan karena mereka memiliki lebih banyak rambut (sehingga mereka memiliki lebih banyak kelenjar apokrin). Kelenjar apokrin menjadi aktif setelah seseorang mencapai pubertas, sehingga bau badan baru muncul pada masa remaja.
Namun, ada beberapa penyebab lain mengapa keringat kita berbau tidak sedap. Misalnya, obat-obatan, suplemen, atau makanan tertentu dapat membuat keringat berbau tidak sedap. Ingat, keringat itu sendiri bukanlah baunya; itu adalah bakteri di kulit yang dikombinasikan dengan keringat.
Beberapa kondisi dan penyakit medis berhubungan dengan perubahan aroma tubuh seseorang:
1. Diabetes.
2. Encok.
3. Menopause.
4. Tiroid yang terlalu aktif.
5. Penyakit hati.
6. Penyakit ginjal.
7. Penyakit menular.
Bau keringat (health.kompas.com)
Jika kamu menderita diabetes, perubahan bau badan bisa menjadi tanda ketoasidosis terkait diabetes. Kadar keton yang tinggi menyebabkan darah menjadi asam dan bau badan seperti buah. Dalam kasus penyakit hati atau ginjal, bau tubuhmu mungkin mengeluarkan bau seperti pemutih karena penumpukan racun di tubuh.
Selain itu, hormon juga mempengaruhi bau tubuh seseorang. Fluktuasi hormonal yang dialami selama menopause menyebabkan keringat berlebih, yang menyebabkan perubahan bau badan. Beberapa orang percaya bahwa bau badan mereka berubah saat sedang hamil atau menstruasi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa bau badan seseorang berubah selama ovulasi (waktu dalam siklus menstruasi seseorang ketika mereka bisa hamil) untuk menarik pasangan.
Letak kelenjar keringat di kulit (akupintar.id)