Stres akut dapat menyebabkan perubahan fisik. Stres mengaktifkan sistem saraf simpatikmu, yang juga dikenal sebagai refleks “lawan atau lari”.
Sistem saraf simpatik aktif untuk mempercepat detak jantung, mengalirkan lebih banyak darah ke area tubuh yang membutuhkan lebih banyak oksigen atau respons lain untuk membantumu keluar dari bahaya.”
Meskipun respons ini dapat membantu untuk melawan atau melarikan diri dari predator, jika dilakukan dengan cara yang tidak perlu atau kronis, stres dapat membuatmu sakit.
Bagaimana Stres Mengubah Kerja Otakmu?
Menurut Dr. Cheryl Conrad, seorang profesor psikologi, ilmu saraf perilaku, dan psikologi komparatif di Arizona State University, otak merespons stres dan segala jenis hormon dengan cara yang sangat plastis,” jelas.
“Kortisol mengubah cara neuron merespons satu sama lain, yaitu reseptor yang diekspresikan dan ketika stres menjadi kronis, neuron mengubah fungsinya. Hal ini tidak hanya terjadi pada stres – hormon ovarium juga mengubah neuron.”
Ia menambahkan bahwa transformasi ini belum tentu memberikan hasil yang “negatif”. Jika stres kronis menyebabkan dirimu mengembangkan kebiasaan mengatasi masalah, itu adalah mekanisme bertahan hidup. Itu hal yang bagus.
Gejala stress (krakataumedika.com)
Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Akibat Stress?
Meskipun sulit untuk dilakukan, cobalah mencari waktu, bahkan 5 menit untuk diri sendiri dan melakukan sesuatu yang kamu sukai.
Beberapa orang menganggap berbagai aktivias seperti olahraga, membuat jurnal, bertemu orang lain berguna untuk mengurangi stres. Penting juga untuk menekankan hal-hal seperti rutinitas, tidur, dan makan. Hal ini termasuk belajar untuk memiliki batasan yang lebih ketat antara pekerjaan dan rumah dan lebih sering mengatakan tidak, atau menetapkan batasan.
Stres adalah bagian dari kehidupan. Yang paling penting adalah bagaimana kamu menanganinya. Hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk mencegah stres berlebihan dan konsekuensi kesehatan yang menyertainya adalah dengan mengetahui gejala stresmu.
Alangkah baiknya jika kamu juga berkonsultasi dengan dokter tentang gejala fisik atau emosional yang mungkin kamu alami, karena mungkin ada kondisi kesehatan yang mendasari kondisimu.
Gejala stress di kulit (cnnindonesia.com)