Alice Norin dinyatakan terkena penyakit kanker sarkoma yang berada di otot rahimnya. Penyakit ini pertama kali diketahui sejak dirinya mengalami nyeri di bagian bawah perut pada Agustsu 2023.
Saat dicek, ternyata ditemukan miom di bagian dinding rahim luar. Alice mengaku sering merasa kesakitan. Tetapi karena rasa sakit tersebut tak begitu besar, Alice pun tak melakukan tindakan operasi.
Akan tetapi di bulan Desember 2023, seketika ia mengalami nyeri yang lebih buruk. Usai memutuskan pergi ke dokter, Alice Norin dinyatakan memiliki kanker sarkoma.
Setelah melakukan berbagai pemeriksaan di sebuah rumah sakit di Indonesia, Alice memutuskan untuk berangkat ke Singapura demi melakukan perawatan lebih lanjut. Ia pergi bersama suaminya, Alvin Yudhapatria atas saran dari dokter yang di Indonesia.
"Keduanya obgyn aku yang sama-sama memberi support dan memberi saran untuk jangan langsung mengambil keputusan operasi besar dulu. Baiknya coba cek dulu pake MRI ataupun PET scan (Positron Emission Tomography). Memang sudah jalan dari Allah, suami dapat dokter di Singapura dan malamnya aku langsung chat untuk nanya apakah bisa buat appointment dengan beliau," kata Alice Norin di Instagram-nya, Rabu (21/2/2024).
"Kaget banget dijawab cepat dan dapat appointment besoknya jam 11.30 siang. Cepat-cepat beli first flight ke Singapura bersama suami dengan harapan ada secercah berita baik. Hari Jumat 15 Desember 2023 tibalah di Singapura, check in hotel, sempatin istirahat dan ke klinik dr. T di daerah Novena," sambungnya.
Wanita 36 tahun itu pun melakukan pemeriksaan USG, lalu MRI sekaligus PET scan untuk mengecek lebih dalam mengenai kondisi rahimnya.
"Sabtu 16 Desember 2023 hari aku PET scan, puasa dulu, ke lab dan jujur takut setengah mati karena PET Scan ini adalah mesin yang paling sering digunakan untuk mendeteksi kanker dan untuk evaluasi treatment kanker. Nggak pernah kepikiran di usia aku yang masih 30-an sudah harus melakukan scan ini tapi aku tetap semangat dan tegar," terang Alice Norin.
Menurut dr Veinardi Madjid, SpOG, SubspOnk menjelaskan jika kanker sarkoma membutuhkan pembedahan yang radikal. Sebab, kanker ini memang bersifat 'bandel' dan sangat cepat menyebar.
Itu sebabnya disarankan para pasien yang mengidap kanker sarkoma untuk melakukan tindakan pengangkatan rahim.
"Secara umum penanganan kanker sarkoma (di rahim) dilakukan pengangkatan rahim terlebih dahulu. Pengangkatan ini, pasien dan keluarga yang akan menentukan. Dokter tidak memaksa tapi memberi tahu bahwa pilihan ini yang terbaik," ucap dr Veinardi ketika ditemui wartawan, Jumat (16/2).
"Pasti akan disarankan pengangkatan rahim apabila masih bisa diangkat, kalau tidak bisa diangkat sih enggak akan ditawarkan untuk pengangkatan rahim," tambahnya.
Alice Norin lakukan pemeriksaan kanker sarkoma di rahimnya (via instagram)