Viral Kisah Pria Terpaksa Menikah karena Ibunya Ancam Bunuh Diri, Endingnya Malah Begini

Pria terpaksa menikah karena ibunya mengancam bunuh diri akhirnya berujung perpisahan.

Di media sosial viral kisah seorang pria yang terpaksa menikah  karena dorongan ibunya yang ingin anaknya untuk segera melepas masa lajang. Padahal anaknya belum siap. Tapi ibunya malah mengancam akan bunuh diri jika keinginannya tidak dituruti.

Akhirnya nasib pernikahan sang anak pun berakhir dengan kejadian yang tidak terduga. Kisah ini dialami pria asal Wenzhou, Tiongkok bernama Xiaojin. Dia memutuskan menikah karena ancaman sang ibu yang memintanya segera beristri di usia 30 tahunan.

Singkat cerita, Xiaojin mengikuti perintah ibunya karena takut sang ibu akan melakukan tindakan nekat untuk mengakhiri hidupnya. Namun tidak diketahui bagaimana kisah Xiaojin bertemu dengan wanita yang dipilihnya sebagai istrinya.

Tapi tampaknya, mereka sempat berpacaran dalam waktu singkat namun tidak punya cukup waktu untuk saling mengenal sebelum menikah. Tak disangka, pernikahan mereka pun mengalami masalah meski masih dalam fase bulan madu.

Dikutip dari Wenzhou City Daily, rumah tangga Xiaojin dan istrinya dikatakan kurang koneksi emosi dan kurang komunikasi. Akhirnya, rumah tangga mereka berakhir hanya dalam waktu enam bulan saja setelah keduanya menikah.

Netizen lantas menyebut kasus ini sebagai 'pasangan vokal' lantaran dianggap gagal berkomunikasi dan hanya mengatakan 'uhm' atau 'ah. Di mana, 'pasangan vokal' disebut semakin menjadi fenomena yang banyak terjadi belakangan ini.

Ilustrasi Pesta Pernikahan Tiongkok (Sonora)

Keduanya juga diduga terjebak dalam pernikahan yang terlalu dini. Dalam kasus Xioajin, dikatakan jika dia sering bertengkar karena masalah pekerjaan rumah tangga hingga menolak untuk berhubungan suami istri yang membuat keduanya semakin jauh.

Kasus ini pun ramai ditanggapi netizen. Banyak dari mereka yang akhirnya menyalahkan ibu dari Xiaojin karena memaksa anaknya menikah. Bahkan ada netizen yang menyebut sang ibu yang seharusnya menemui terapis karena sikapnya yang memaksa anaknya untuk menikah.

"Ini tipikal tekanan pernikahan China. Cinta tidak penting, menikah saja, bahagia juga tidak penting, menikah saja," komentar netizen. "Menurutku yang perlu pergi ke terapis adalah ibunya, dia mungkin menyalahkan istri anaknya dan terus menekan anak untuk menikah lagi," sambung netizen.

Ilustrasi Pasangan Pengantin (Hipwee)