Dalam episode hari Senin (22/1) bersama pembawa acara Jason Bateman, Sean Hayes, dan Will Arnett. Mark Ruffalo menceritakan pengalamannya didiagnosis tumor otak lebih dari dua dekade lalu.
Aktor berusia 56 tahun tersebut teringat pernah didiagnosis menderita schwannoma vestibular jinak pada tahun 2001.
“Saya menderita tumor otak setelah kesuksesan You Can Count on Me,” katanya, sambil mencatat bahwa ia menemukan tumor tersebut setelah bermimpi tentang tumor tersebut. “Itu tidak seperti mimpi lain yang pernah saya alami. Rasanya seperti, 'Kamu mengidap tumor otak.' Itu bahkan bukan sebuah suara. Itu hanya pengetahuan murni, 'Anda mengidap tumor otak, dan Anda harus segera menanganinya.'"
Podcast "Smartless" (audible.com)
Ruffalo mengakui bahwa mimpinya “begitu kuatnya” sehingga dia pergi ke dokter untuk menjalani CAT scan setelah merasakan “rasa malapetaka”. Saat itu, satu-satunya gejala yang ia alami hanyalah infeksi telinga.
Mark Rufallo dan istrinya, Coigney (people.com)
“Perawat memanggil dokter, saya dapat mendengar mereka berbicara di ruangan lain. Dia masuk, dia seperti zombie dan dia berkata, 'Ada massa di belakang telinga kirimu sebesar bola golf, dan kami tidak tahu apa itu. Kami tidak bisa memastikannya sampai dibiopsi,’” katanya.
Mark Ruffalo merenungkan diagnosis tumor otaknya lebih dari dua dekade lalu.
Bintang The Poor Things, 56, muncul di episode podcast SmartLess hari Senin bersama pembawa acara Jason Bateman, Sean Hayes, dan Will Arnett. Selama pertunjukan, aktor tersebut teringat pernah didiagnosis menderita schwannoma vestibular jinak pada tahun 2001.
“Saya menderita tumor otak setelah kesuksesan You Can Count on Me,” katanya, sambil mencatat bahwa ia menemukan tumor tersebut setelah bermimpi tentang tumor tersebut. “Itu tidak seperti mimpi lain yang pernah saya alami. Rasanya seperti, 'Kamu mengidap tumor otak.' Itu bahkan bukan sebuah suara. Itu hanya pengetahuan murni, 'Anda mengidap tumor otak, dan Anda harus segera menanganinya.'"
Ruffalo mengakui bahwa mimpinya “begitu kuatnya” sehingga dia pergi ke dokter untuk menjalani CAT scan setelah merasakan “rasa malapetaka”. Saat itu, satu-satunya gejala yang ia alami hanyalah infeksi telinga.
“Perawat memanggil dokter, saya dapat mendengar mereka berbicara di ruangan lain. Dia masuk, dia seperti zombie dan dia berkata, 'Ada massa di belakang telinga kirimu sebesar bola golf, dan kami tidak tahu apa itu. Kami tidak bisa memastikannya sampai dibiopsi,’” katanya.
Mark Rufallo sebagai Hulk/Dr. Bruce Banner (indiewire.com)
# Ukuran Tumor yang Sebesar Bola Golf
Bintang Avengers itu mengatakan tumornya jinak tetapi dia memerlukan operasi untuk mengangkat massa tersebut. Rufallo mengatakan bahwa dia akhirnya memutuskan untuk merahasiakan diagnosis tersebut dari istrinya Sunrise Coigney, yang sedang hamil dan beberapa hari lagi akan melahirkan anak pertama mereka, putra Keen, yang kini berusia 22 tahun.
Ruffalo memberi tahu Coigney tentang kesehatannya seminggu setelah putra mereka lahir, malam sebelum janjinya untuk “bertemu dengan ahli saraf” untuk memikirkan rencana perawatan.
"Saat aku memberi tahu Coigney tentang hal itu, awalnya dia mengira aku bercanda," katanya di acara itu. "Dan kemudian dia menangis dan berkata, 'Aku selalu tahu kamu akan mati muda.'"
Ruffalo diberitahu bahwa selama prosedur berlangsung, terdapat 20% kemungkinan saraf di sisi kiri wajahnya lumpuh dan 70% kemungkinan kehilangan pendengaran di telinga kirinya.
“[Saya] benar-benar tuli pada salah satu telinga, dan ketika saya bangun, sisi kiri wajah saya lumpuh total,” kenangnya tentang pasca operasi. “Saya bahkan tidak bisa memejamkan mata. Aku sedang berbicara di luar mulutku.”
Kelumpuhannya akhirnya hilang setahun kemudian, namun aktor tersebut masih mengalami gangguan pendengaran hingga saat ini.
“Ambillah pendengaranku, tapi biarkan aku menjaga wajahku dan biarkan aku menjadi ayah bagi anak-anak ini,” kenangnya sambil berpikir saat itu. Ruffalo dan Coigney kemudian dikaruniai dua anak lagi, putri Bella Noche dan Odette.
Sehat selalu, Hulk, Dr. Bruce Banner kami~