Gimana Nasib Akun Media Sosial yang Penggunanya Udah Meninggal?

Pernah gak kalian bertanya-tanya, gimana sih nasib akun media sosial yang penggunanya udah meninggal? Coba simak deh.

Pernah gak kalian bertanya-tanya, gimana sih nasib akun media sosial kalo penggunanya meninggal dunia? 

Pertanyaan ini mungkin akan terngiang-ngiang di kepala kalian yang "sadar" bahwa hidup ini cuman sementara gengs. Kita semua akan mati pada waktunya. Di samping itu, kita semua kan (rata-rata) adalah pengguna media sosial nih. Hmm ....

Ya, selama kita hidup, ada baiknya kita berhati-hati membuat pos ke dalam akun media sosial kita. Soalnya, segala postingan yang kita unggah akan tersimpan selamanya di dalam akun tersebut.

Kenyataan itu juga diperkuat dengan penjelasan bahwasannya, kehidupan digital orang-orang di muka Bumi ini tetap ada. Termasuk jika kita sudah wafat nanti. 

Tapi kira-kira, apa sih yang dilakukan masing-masing platform media sosial dengan akun yang penggunanya sudah meninggal dunia?

Ilustrasi: pengguna media sosial yang telah meninggal dunia (sbs.com.au)

Umumnya, ya ... sangat bervariasi. Apa yang dilakukan juga tergantung pada keinginan keluarga atau kerabat terdekat pengguna yang telah meninggal tersebut.

Sebagian orang memiliki opsi untuk mengunjungi akun media sosial yang telah meninggal. Dan setidaknya itu bikin tenang. Tapi sebagian lainnya memilih untuk menghapus akun tak bertuan itu demi kebaikan penggunanya.

Dikutip dari The Independent, ada sekitar 8.000-an pengguna Facebook dilaporkan meninggal dunia dalam sehari. Demikian, akun pengguna tersebut dapat diubah menjadi akun memorial (memorial account) atau ditutup selamanya.

Salah satu akun media sosial kita, gimana nasibnya? (pixabay.com)

Facebook memperkenalkan fitur akun memorial agar siapa pun dapat melaporkan pengguna yang telah meninggal. Sistem yang diterapkan dalam akun memorial ini akan mengunci akun pengguna tersebut secara permanen dan mecegahnya mengirim pembaruan atau muncul dalam pemberitahuan ulang tahun.

Pada 2015 lalu, Facebook mengumumkan kebijakan baru yaitu 'Kontak Peninggalan' (Legacy Contact). Fitur ini bisa membaca tanggal dan hari ketika pengguna tersebut meninggal. Nantinya, akun pengguna yang telah meninggal dapat log ini secara otomatis pada hari saat dia wafat.

Fitur akun memorial di Facebook (mashable.com)

Legacy Contact juga memungkinkan akun pengguna yang meninggal dunia itu bisa menyematkan (pin) postingan di timeline mereka.

Legacy Contact yang dipilih dari teman-teman Facebook mendiang tidak dapat membaca atau membuka kotak pesan orang yang sudah meninggal. Tetapi, mereka dapat mengubah foto profil akun mendiang dan mengarsipkan kiriman atau foto.

Fitur Legacy Contact dari Facebook (turbofuture.com)

Sementara itu, pengguna yang merupakan keluarga atau kerabat juga dapat memilih untuk menghapus profil mereka secara permanen ketika mereka meninggal. Caranya dengan memilih opsi di bawah 'Pengaturan', lalu pilih 'Keamanan'.

Setelah meninggal, anggota keluarga mendiang juga dapat meminta agar Facebook menghapus profil mendiang dan mengirimkan sertifikat kematian.

Ilustrasi: penguncian akun media sosial (snopes.com)

Selain Facebook, platform media sosial lainnya, seperti Instagram, juga melakukan hal serupa. Dalam kebijakannya, akun Instagram yang penggunanya telah meninggal dunia dapat dilaporkan dan kemudian diabadikan. 

Anggota keluarga atau kerabat juga bisa meminta agar akun tersebut dihapus. Sementara untuk mengabadikan akun, Instagram sendiri memerlukan bukti berupa surat kematian.

Cara dari Facebook tadi juga berlaku di Instagram (akun.biz)

Sementara Twitter hanya punya satu opsi. Pengguna Twitter yang telah meninggal dunia dapat melaporkan kepada Twitter dan pihak Twitter akan menonaktifkan akun tersebut.

Hal ini juga akan dilakukan beberapa platform lain seperti Pinterest maupun Gmail. Semua bisa ditutup atas permintaan anggota keluarga atau kerabat dekat.

Demikian halnya dengan Gmail dan platform lainnya (techadvisor.co.uk)