Siapa yang tidak kenal dengan Cheetos? Makanan ringan yang renyah dan gurih dengan berbagai varian rasa ini begitu digandrungi oleh orang di seluruh dunia. Meski sangat disukai, tak banyak orang tahu bahwa Cheetos memiliki sejarah unik yang terkait dengan pasukan militer.
Sejarah ini terungkap dalam buku berjudul "Combat-Ready Kitchen: How the US Military Shapes the Way You Eat", yang ditulis oleh Anastacia Marx de Salcedo's. Adapun kisah keripik Cheetos ini dimulai dari Perang Dunia II, yang berlangsung periode 1941 hingga 1945.
Dikutip dari Mashed, kala itu para tentara Amerika Serikat melakukan penelitian tentang bagaimana membuat makanan yang mudah disimpan dan tidak cepat kadaluarsa untuk menghadapi Perang Dunia II. Tapi keju, salah satu makanan pokok mereka tidak bisa bertahan lama.
Gagasan pertamanya, para tentara menginginkan makanan yang kering dan minim air dengan ukuran yang tidak memakan ruang di dalam tas mereka. Akhirnya, tercetus ide untuk mengeringkan keju yang diciptakan oleh ahli dari USDA, George Sanders.
Mulanya, Sanders menciptakan bubuk keju yang dibuat dari keju alami dengan mengeluarkan air tanpa membuatnya meleleh. Namun setelah perang berakhir, persediaan bubuk keju masih melimpah. Di situ produsen makanan mulai masuk dan memanfaatkan kesempatan.
Beberapa pabrik seperti Kraft dan General Mills pun membeli bubuk untuk kemudian mencampurnya menjadi barang lain sebagai keju ekstra. Baru tiga tahun setelahnya pada 1948, Frito Lay merilis produk Cheetos yang dibuat dengan bubuk keju sisa bekal perang para tentara.
Ilustrasi Prajurit Amerika Serikat (detikcom)
Berhasil dengan produk pertamanya, Charles Doolin yang merupakan pencipta Cheetos akhirnya mengembangkan lebih banyak varian seperti Puffs, Popcorn, Pretzels dan masih banyak varian lainnya termasuk yang tidak diproduksi di Indonesia.
Berselang 17 tahun kemudian tepatnya pada 1965, Cheetos berhasil merajai pasar dengan meraup keuntungan sampai 125 juta Dollar AS. Sejak kehadirannya pertama kali Cheetos seolah tak bisa lepas dari jangkauan dan permintaan baik anak-anak maupun orang dewasa.
Bahkan setelah isi camilannya habis dan kemasan Cheetos sudah kosong seluruhnya, tak sedikit konsumen yang sampai menjilat ujung jarinya seakan tersihir dengan rasa bubuk kejunya yang khas. Bagaimana sudah tahu sejarah Cheetos kan?
Ilustrasi Cheetos (Kompas)