Viral Kisah Pria Tega Ceraikan Istri Demi Punya Anak Dari Wanita Cantik, Endingnya Tak Terduga

Kisah pria yang menceraikan istri demi punya anak, namun terungkap istri barunya menderita kanker.

Pengguna media sosial dihebohkan dengan kisah seorang pria yang tega menceraikan istri yang sudah dinikahinya selama 10 tahun. Pria itu kemudian menikahi wanita lain yang lebih cantik demi bisa mendapatkan anak.

Dikutip dari Eva.vn, pria yang disembunyikan identitasnya sudah menikah selama hampir 10 tahun dengan istrinya. Namun selama itu, keduanya tidak kunjung mendapatkan anak lantaran sang istri memiliki kelainan kromosom.

Di mana, setiap hamil istrinya selalu mengalami keguguran atau kelahiran prematur. Sebenarnya sang istri sudah hamil sebanyak 5-6 kali, tapi mereka selalu gagal memiliki anak. Sang suami pun sudah mencoba mengobati kemandulan istrinya.

Tapi akhirnya, dia menyerah dan mengikuti saran ibunya untuk punya pacar lagi. Sang suami pun beberapa kali berselingkuh. Suatu ketika, dia ketahuan menjalin hubungan dengan wanita lain. Sang istri pun langsung mengugat cerai.

Si pria tidak menahan tekad sang istri untuk menceraikannya karena dia pun sudah tidak mau lagi bersama istrinya yang tidak bisa memberinya keturunan. Setelah bercerai, pria itu bertemu dengan wanita cantik bernama Quyen.

Selain parasnya yang cantik, wajah Quyen juga awet muda. Meski terpaut usia 5 tahun lebih tua, tapi Quyen dan pria itu terlihat seperti seumuran. Quyen sendrii sudah pernah menikah. Namun dia bercerai karena suaminya seorang penjudi dan selingkuh.

Quyen juga kaya raya karena dia bekerja sebagai seorang bos di perusahaan. Sehingga dirinya sibuk dan hanya punya sedikit waktu untuk berkencan. Singkat cerita, pria itu jatuh cinta pada Quyen dan mereka memutuskan untuk menikah.

Di hari pernikahannya, banyak tamu yang memuji wajah Quyen yang terlihat sangat awet muda. Mereka juga memuji si pria karena bisa mendapatkan istri yang lebih cantik dan kaya dibandingkan dengan  mantan istrinya.

Ilustrasi Perselingkuhan (Kompas)

Sampai akhirnya, sang pria mengetahui fakta mengejutkan. Di malam pernikahan, Quyen pergi ke kamar lebih dulu untuk membersihkan badan saat pria tersebut masih menerima tamu di lantai bawah. Setelah tamu pulang, pria itu segera naik ke kamar.

Dia tidak sabar untuk bertemu dengan istrinya yang cantik. Namun tidak disangka, pria itu dibuat sangat terkejut saat membuka pintu kamar. Quyen yang sedang duduk di depan cermin ternyata memiliki kepala botak. Selama ini, ternyata dia memakai rambut palsu.

Melihat raut wajah kaget suaminya, Quyen pun hanya memberikan reaksi biasa dan tetap santai. Dia lalu menjelaskan jika dirinya selama dua tahun menderita kanker. Untuk mengobati penyakitnya, wanita itu diharuskan menjalani kemoterapi.

Adapun efek dari kemoterapi itu bisa mempengaruhi kesuburannya dan kemungkinan membuatnya mandul. Dia pun mempertanyakan pada suaminya apakah dia bersedia kalau pernikahan mereka tidak dikaruniai anak.

Ilustrasi Pertengkaran (Fimela)

"Aku sudah lama ingin memberitahumu sejak pertama kali kita bertemu, tapi sepertinya itu tidak menjadi masalah. Menderita kanker selama 2 tahun terakhir, saya harus menjalani kemoterapi, yang mengharuskan saya mengenakan wig agar tetap percaya diri," ungkap Quyen.

"Dokter mengatakan bahwa proses pengobatan saya sangat baik, namun efek kemoterapi untuk sementara akan mempengaruhi kesuburan saya dan kemungkinan menyebabkan kemandulan. Tapi menurutku selama kita hidup bersama dengan bahagia dan punya anak, itu bagus. Tidak apa-apa kalau kita tidak punya anak, kan?" pungkasnya.

Mendengar pernyataan istrinya tersebut, sang pria langsung tertegun. Dia kemudian teringat bahwa selama ini Quyen memang tak pernah mengizinkannya untuk menyentuh rambutnya. Dia beralasan takut rambutnya berantakan jika disentuh. 

Siapa sangka jika ternyata rambutnya itu hanyalah wig atau rambut palsu. Selama ini, sang wanita cantik menyembunyikan fakta soal kesehatannya. Sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut apakah pria itu tetap menerima istri barunya itu atau tidak.

Ilustrasi Kemoterapi (Kompas)