Airplane Mode resmi memulai karier di industri musik dengan merilis single perdananya berjudul Wait For Me. Grup duo ini terdiri dari Arbilsan Sako atau Arbil (Vokal & Gitar) dan Ryan Hazairin atau Ryan (Drum), yang baru terbentuk diawal tahun 2023 ini.
Terbentuknya grup ini terbilang cukup unik yakni bermula dari ketidaksengajaan kedua personil bertemu di sebuah mall di Jakarta. Dalam pertemuan itu, Ryan mengajak Arbil untuk membuat band bersama sehingga terbentuklah grup Airplane Mode ini.
Sebelumnya Arbil dan Ryan sudah saling mengenal sejak lama. Perkenalan mereka karena band yang digawanginya dulu berada dalam satu naungan label rekaman yang sama. Nama Arbil dan Ryan juga bukan orang baru di industri musik Indonesia.
Ryan pernah tergabung dalam band Volume sebagai drummer. Sekarang, dia aktif sebagai drummer di band Vierratale. Selain itu, nama Ryan Hazairin juga dikenal sebagai music director beberapa penyanyi hits Indonesia dan punya bisnis promotor event.
Sementara nama Arbilsan Sako pernah tergabung sebagai gitaris dari band Night To Remember yakni grup band asal Jember yang pernah diproduseri Piyu. Di mana, band ini ditemukan lewat audisi Piyu Padi Search The Next Surabaya Superband di Surabaya.
Sekarang, Arbil tengah menggeluti dunia fashion. Dia bahkan memiliki brand clothing sendiri dan bisnis agency model. Selain cerita terbentuknya, pemilihan nama duo ini juga terbilang unik karena berkaitan dengan mode hening di ponsel.
Nama Airplane Mode ini juga dipilih Arbil dan Ryan bersama rekan mereka bernama Iskandar Azis. Mulanya, nama ini dipilih karena sesuai dengan inisial nana mereka. Namun karena menganggapnya terlalu kaku mereka mengkaitkan dengan fitur HP.
"Awalnya kita belum punya nama untuk proyek musik ini. Kita lalu buat workshop di studio Rintop di mana rekan satu band Arbil dulu yaitu Iskandar Azis atau yang biasa kami panggil Kandar, yang meng-handle untuk aransemen musik lagu ini," ungkap Ryan.
Personel Airplane Mode, Arbil dan Ryan (Istimewa)
"Terus awalnya kita kasih nama proyek ini ‘AIR Plan’ yang diambil dari huruf depan nama kita bertiga. Tapi kayak terlalu kaku, lalu kita buat jadi Airplane Mode, kebetulan pas liat HP kita liat icon pesawat di fitur HP. Sepertinya lucu juga kalo dijadikan nama untuk proyek musik ini," imbuhnya Ryan.
"Dari awal buat proyek ini, gue bilang sama Ryan bagaimana kalo kita ajak Kandar karena dia kan masih sangat aktif di dunia Sound Engineer. Gue merasa harus ada orang yang mengawangi untuk produksi musiknya, cuma Kandar itu tipe orang yang enggak suka tampil di depan publik, dia lebih sukanya dibalik layar aja. Makanya kita mutusin untuk jadi proyek duo aja," tambah Arbil.
Grup Airplane Mode ini memilih aliran musik Creative Pop Punk, di mana Ryan dan Arbil berharap karya mereka bisa memberi warna baru di industri musik Indonesia. Meski begitu, Airplane Mode memutuskan untuk sedikit keluar dari zona nyaman dengan bermusik tidak dalam 1 genre musik tertentu.
"Untuk genre musik, kita lebih Pop Punk tapi ada unsur Electronic Music, Indie Pop dan Rock-nya juga, namun kita buat lebih easy listening. Kalo ditanya influence bermusik, mungkin lebih ke Twenty One Pilots dan Lany. Gue memang terbiasa main musik yang keras kayak Pop Punk," terang Arbil.
Cover Artwork Lagu Wait For Me Dari Airplane Mode (Istimewa)
"Kalo Ryan bermusiknya lebih fleksibel, dia mainin genre musik yang lebih luas seperti Pop, RnB dan lebih mengikuti trend musik sekarang. Jadi kita saling menyesuaikan arah bermusik kita berdua, pas workshop bareng baru keliatan kemana arah bermusik Airplane Mode yang mau kita usung dan tentunya menyesuaikan dengan karakter vokal gue juga," lanjutnya.
Sementara itu, keduanya memilih lagu Wait For Me yang merupakan ciptaan dari Iskandar Azis sebagai single perdana grupnya. Lagu berbahasa Indonesia ini bercerita tentang kerinduan dalam hubungan jarak jauh yang sedang dihadapi oleh pasangan.
Saat ditanya alasan memilih lagu Wait For Me, Arbil mengaku lagu ini paling cocok dengan karakter vokalnya. Dan yang paling penting, lagu itu termasuk lagu yang fresh, ringan dan punya kriteria mudah untuk dinyanyikan dari saat pertama kali didengarkan.
"Waktu workshop, kebetulan Kandar memang sudah punya beberapa lagu yang dia ciptain sendiri. Kemudian pas kita dengerin bersama, kita merasa lagu ini yang paling cocok karena secara notasi memiliki banyak hook yang catchy," kata Arbil.
Aiplane Mode Debut Dengan Rilis Lagu Wait For Me (Istimewa)
"Dan cocok juga dengan karakter vokal gue. Dan yang paling penting, lagu ini adalah sebuah lagu yang fresh, ringan dan salah satu lagu yang memiliki kriteria gampang untuk dinyanyikan dari saat pertama kali didengarkan," tegasnya.
Untuk proses produksinya, diakui oleh para personil Airplane Mode, lagu tersebut cukup menguras tenaga. Karena untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, mereka butuh waktu beberapa kali revisi untuk kesempurnaan lagu ini sampai akhirnya siap dirilis.
Sementara ini, Airplane Mode memutuskan berkarya di jalur independen dengan memproduksi dan mempublikasikan lagu-lagu mereka sendiri. Tidak mau muluk-muluk, Airplane Mode berencana kedepannya bakal merilis beberapa single terlebih dahulu.
Mereka ingin mencoba meramu karya baru yang diharapkan bisa menjadi sesuatu yang berbeda, termasuk berkolaborasi dengan penyanyi, DJ ataupun musisi lainnya. Tentunya dengan harapan karya mereka bisa diterima dengan baik oleh masyarakat luas.
"Karena gue punya lini brand pakaian sendiri, Airplane Mode juga enggak mau keluar sebagai sebuah grup musik yang asal keluar karya aja. Gue dan Ryan memang berkomitmen untuk bermusik yang serius temasuk urusan penampilan. Kita pikirin bersama secara konsep musik, fashion dan visi Airplane Mode kedepan akan seperti apa. Harapannya ini bisa menjadi sesuatu yang baru yang disukai dan diterima oleh seluruh penikmat musik Indonesia," tutup Arbil Airplane Mode.
Arbil dan Ryan Aiplane Mode (Istimewa)