Inaya Wahid anak Gus Dur presiden ke-4 Indonesia pernah disindir oleh oknum netizen terkait isu dinasti politik. Hal itu diungkap oleh Inaya saat jadi bintang tamu program FYP TRANS7 beberapa waktu lalu. Memang isu dinasti politik sedang bergulir setelah anak presiden Jokowi, Gibran Rakabuming jadi cawapres 2024-2029.
Inaya menceritakan oknum netizen itu menduga bahwa bisa saja anak-anak Gus Dur bisa melakukan dinasti politik andai saja Gus Dur menjabat presiden dalam waktu lama. “Dituduh bapaknya kalau berkuasa lama pasti bakal jadi dinasti,” tutur Inaya. Gus Dur menjadi presideng selama dua tahun dari tahun 1999-2001.
Tuduhan dinasti politik itu juga dikaitkan dengan kebiasaan anak-anak Gus Dur yang sering mengikuti agenda ayahnya. “Katanya lihat saja anaknya suka dibawa kemana-mana, ke luar negeri dibawa, acara negara dibawa, jangan-jangan buat persiapan (jadi capres-cawapres),” tambahnya.
Anak Gus Dur nomor empat ini langsung memberikan komentarnya. “Mohon maaf, bapak saya itu nggak bisa lihat. Jangankan ke acara negara, ke kamar mandi juga bawa anaknya,” bilang Inaya. Inaya memang sosok anak Gus Dur yang unik dan berbeda dengan kakak-kakaknya. Inaya lebih senang bercanda.
Selama dua tahun menjadi anak presiden, Inaya memiliki cerita lucu. Kala itu ia masih duduk di bangku SMA saat ayahnya jadi orang nomor satu di Indonesia. Inaya sedang bermain sepeda di lingkungan istana negara. Tiba-tiba ada seorang paspampres yang menghampirinya.
“Saya diusir paspampres, katanya ngapain main disini. Emangnya ini tempat bapak lo?,” ujar Inaya menirukan ucapan paspampres tersebut. Inaya pun hanya tersenyum. Kemudian ia menceritakan apa yang dia alami kepada keluarganya yang disampaikan kepada komandan paspampres.
Inaya Wahid Anak Gus Dur (YouTube TRANS 7 OFFICIAL)
“Komandannya datang ke saya sore harinya. Dia tanya paspampres yang usir saya yang mana? Saya bilang nggak tau karena semua paspampres semua sama,” kenang Inaya. Setelah tak lagi menjadi anak presiden, kabarnya keluarga mantan presiden Indonesia mendapat pengawalan dari paspampres.
Menurut anak Gus Dur awalnya kebijakan itu tidak ada namun beberapa tahun terakhir hal itu dialami oleh keluarganya khususnya istri Gus Dur. “Sebenarnya kami nggak suka, aku dan kakak nggak suka, ibu sempat ajukan keberatan dan itu pakai biaya negara, tapi karena kebijakan jadi terima,” tutur Inaya.
Inaya Wahid Anak Gus Dur (Harian Haluan)