Terkadang, kita membutuhkan teman yang bisa mendengarkan semua keluh kesah. Meskipun mereka gak banyak membantu kita mengatasi persoalan, dengan ada dan mau mendengarkan, itu sudah jadi bantuan yang gak ternilai harganya.
Namun, ada juga mereka yang gak bisa untuk menjadi pendengar yang baik. Terlalu banyak menyela cerita kita, hingga akhirnya kita pun bosan untuk melanjutkannya.
Atau mungkin, itu adalah kamu sendiri? Hmm, kalo kamu ingin mempertahankan pertemanan, baiknya segera diubah, deh.
Jika kamu ingin menjadi pendengar yang baik, coba deh jangan lakuin 5 hal ini. Setelah baca, langsung terapkan, ya.
Pendengar yang baik (gettyimages.com)
Menunjukkan wajah yang gak antusias
Seorang teman akan lebih bersemangat untuk bercerita, jika kamu pun menunjukkan hal yang sama. Namun, kalo wajah yang kamu tunjukkan hanya datar aja, mereka pun menilai kalo ceritanya gak membuatmu tertarik. Atau, bisa jadi juga kamu gak mau mendengarkan cerita teman.
Kamu anggap ceritanya gak penting
Meskipun apa yang kamu dengarkan itu kesannya gak penting, jangan sampai kamu sampaikan. Jangan pula kamu tanggapi dengan kesan merendahkan.
Pendengar yang baik (managers.org.uk)
Bagaimanapun, setiap orang memiliki pemahaman tersendiri tentang apa yang penting atau tidak baginya. Bisa jadi, sesuatu yang kamu anggap gak penting itu malah ternyata krusial bagi mereka.
Kamu lebih banyak menjawab, bukan memahami
Yang dibutuhkannya bukanlah jawaban. Bukan pula uraian atas segala cerita yang disampaikan. Yang dibutuhkan teman saat bercerita adalah pemahaman.
Pendengar yang baik (blog.theinventorhouse.org)
Oleh karena itu, kalo kamu ingin menjadi pendengar yang baik, perbanyaklah diam saat dia bercerita. Menjawab seperlunya saat ia bertanya. Dan memahami dengan baik apa yang ia sampaikan.
Pendengar yang baik (imagenesmy.com)