Kanada telah melarang aplikasi super Tiongkok WeChat di perangkat resmi pemerintah karena risiko keamanan siber. Tak hanya aplikasi WeChat, Kanada juga telah melarang aplikasi video pendek TikTok awal tahun ini.
Pada hari Senin (30/10) kemarin, Kanada bahkan juga melarang aplikasi dari Kaspersky Lab, pembuat program antivirus Rusia.
Kepala petugas informasi Kanada telah menetapkan bahwa “WeChat dan rangkaian aplikasi Kaspersky menghadirkan tingkat risiko yang tidak dapat diterima terhadap privasi dan keamanan,” kata Dewan Keuangan Kanada, yang mengawasi administrasi publik, dalam sebuah pernyataan.
Pada perangkat seluler, metode pengumpulan data dari kedua aplikasi memberikan “akses yang cukup besar” ke konten perangkat, menurut pernyataan itu. Ia menambahkan tidak ada bukti bahwa informasi pemerintah telah dibobol.
Aplikasi WeChat (koran-jakarta.com)
Pengguna ponsel pemerintah Kanada akan menghapus aplikasi tersebut dan memblokir pengunduhannya di masa mendatang.
Aplikasi Kapersky Lab (yangcanggih.com)
# Kekhawatiran Akan Kebocoran Data Pribadi
Pejabat AS dan sekutunya telah menyatakan kekhawatiran mereka soal kemungkinan Pemerintah Tiongkok meminta TikTok atau ByteDance untuk menyerahkan informasi pribadi pengguna TikTok.
Mantan karyawan ByteDance, Yintao Yu, telah menguraikan klaim spesifik bahwa Partai Komunis Tiongkok sebelumnya telah mengakses data pengguna TikTok dalam skala luas untuk tujuan politik. Tuduhan tersebut, yang dibantah oleh TikTok, dibuat pada bulan Mei sebagai bagian dari kasus penghentian yang salah di California.
Dibandingkan dengan TikTok, WeChat kurang menjadi target pemerintah global selama setahun terakhir karena Wechat jauh lebih populer di kalangan penutur bahasa Tiongkok.
Pada Agustus 2020, Presiden AS saat itu Donald Trump mencoba melarang WeChat dan TikTok dengan mengeluarkan perintah eksekutif. Mereka kemudian diblokir oleh perintah. Presiden Joe Biden akhirnya mencabut perintah eksekutif era Trump.
Aplikasi TikTok dilarang di Kanada (inews.id)