2018 menjadi tahun yang cukup berat untuk dilalui Riefian Fajarsyah atau Ifan. Jelang akhir tahun ini, vokalis band Seventeen 'ditinggal' rekan-rekannya setelah gelombang tsunami menghantam panggung mereka di Anyer, Banten, beberapa hari lalu.
Ifan ditinggal pembetot bass M Awal Purbani, gitaris Herman Sikumbang, serta penggebuk drum Windu Andi Darmawan. Ketiganya menjadi korban meninggal dunia akibat terjangan ombak tersebut.
Sebagaimana video yang beredar, panggung yang tengah diisi oleh lagu terakhir dari mereka roboh begitu saja akibat terjangan ombak. Beberapa kru dan penonton pun ikut menjadi korban dari terjangan ombak tersebut.
Selain mereka, Ifan bahkan ditinggal pula oleh istri tercintanya, Dylan Sahara. Dylan yang sempat dinyatakan hilang selama dua hari ditemukan tak lagi bernyawa di RSUD Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018) kemarin.dimakamkan di Cileduk, Tangerang.
Seventeen (Instagram @ifanseventeen)
Duka yang dirasakan Ifan amat mendalam. Ifan pun sempat berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas nama rekan-rekan bandnya dalam unggahan di Instagram.
Meski begitu, nama Seventeen pun sebenarnya belum 'mati' begitu saja. Pernyataan ini disampaikan oleh manajer Yulia Dian, sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com.
Ifan dan istrinya, Dylan Sahara (Instagram @dylan_sahara)
Menurut Yulia, dalam wawancara dengan Antara, Seventeen masih punya kontrak yang harus diurus. Sementara suasana duka membuatnya belum bisa membicarakan apa pun soal nasib band asal Jogja ini selanjutnya.
Yulia sendiri tak menampik penyelesaian kontraklah yang akan menjadi fokus utama manajemen band dalam waktu dekat. Namun, Yulia juga tidak merinci kontrak yang dimaksud satu per satu.
Seventeen (Instagram @ifanseventeen)
Salah satunya, menurutnya, adalah manggung saat tahun baru mendatang di Kalimantan Barat.
"Iya, ada manggung tahun baru di Mempawah," kata Yulia.
Tanpa tiga personel lainnya, Yulia belum bisa memastikan akan seperti apa nasib panggung tersebut. Belum lagi Ifan Seventeen pun masih dilanda duka mendalam. Padahal, masih ada beberapa kontrak lain yang harus dikerjakan.
Seventeen (Instagram @seventeenbandid)
Seventeen dibentuk di Yogyakarta pada 1999 silam. Sejauh berkiprah dalam belantika musik dalam negeri, Seventeen telah mencetak enam album. Beberapa di antaranya adalah Lelaki Hebat (2008), Dunia yang Indah (2011), 5ang Juara (2013), dan Pantang Mundul (2016).
Sebagaimana diketahui, Seventeen menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam. Saat itu, mereka sedang manggung untuk acara gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.
Seventeen (Twitter @HaiMagazine)
Mereka baru saja menampilkan dua lagu waktu itu. Namun tiba-tiba gelombang air setinggi 0.9 meter menerjang panggung mereka yang tampak membelakangi bibir pantai tersebut.
Tiga personel Seventeen, road manager, istri Ifan, demikian penonton lainnya, menjadi korban bencana tersebut. Di antara semua personelnya, hanya Ifan yang selamat. Ia diobati di klinik setempat.
Seventeen (Instagram @seventeenbandid)
Kemarin, istri Ifan, Dylan Sahara, pun telah dimakamkan di kampung halamannya di Ponorogo, Jawa Timur. Sejumlah musisi dan artis lainnya pun tampak hadir memberi penghormatan dan dukungan kepada Ifan.
Demikian dengan rekan-rekan lainnya, M Awal Purbani dimakamkan di Gamping, Sleman, Yogyakarta; Herman Sikumbang dimakamkan di Tidore; Oki Wijaya dimakamkan di Krapyak, Bantul, Yogyakarta; dan rekannya Rukmana Rustam
Seventeen (Instagram @seventeenbandid)