Jalur Gaza Memanas Lagi! Ini Awal Mula Konflik Israel dan Palestina

Konflik Israel dan Palestina kembali memanas setelah saling serang di Jalur Gaza.

Konflik Israel dan Palestina di Jalur Gaza kembali memanas. Baru-baru ini tentara Israel menyerang Palestina dan membuat ratusan warga sipil meninggal dunia. Sebenarnya apa yang jadi pemicu peperangan Israel dan Palestina di Jalur Gaza?

Hubungan Israel dan Palestina memanas sejak tahun 1948. Kala itu Israel resmi membentuk menjadi negara. Warga Palestina tidak setuju dan menolak pembentukan negara Israel. Perang Palestina dan Israel pun dimulai. Israel langsung menguasai sebagian besar wilayah bekas jajahan Inggris seperti Yerusalem sementara Mesir menguasai Gaza.

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB memberikan pernyataan bahwa setengah populasi Arab Palestina telah diusir dan sebagian sisanya melarikan diri. Konflik Israel dan Palestina kembali memanas pada tahun 1967. Hal ini disebabkan Israel merebut jalur Gaza di kawasan Sinai Tepi Barat serta Yerusalem bagian timur.

Konflik Israel dan Palestina menyebabkan peperangan terjadi di Jalur Gaza. Israel dengan kekuatan militernya menyerang Palestina. Sebenarnya dalam kondisi perang saat itu, Israel menawarkan untuk mengembalikan wilayah dengan sejumlah imbalan, tapi tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Palestina.

Hubungan Israel dan Palestina semakin menjadi musuh pada tahun 2000. Adalah terjadinya pemberontakan di Al-Aqsa. Saat itu pemimpin oposisi Israel mendatangi Al-Aqsa guna membuat permasalahan dan memicu kerusuhan. Delapan tahun kemudian pada 2008 Israel menyerang Palestina melalui serangan udara dan darat di Jalur Gaza.

Tahun 2010 tepatnya di bulan Mei, Israel menutup semua jalur bantuan ke Palestina. Bahkan tak segan-segan tentara Israel menembaki Mavi Marmara, kapal yang dipakai untuk mengangkut bantuan warga Palestina.

Awal Mula Konflik Israel Lawan Palestina (Kompas.id)

Banyak negara-negara yang ikut campur dalam permasalahan Israel dan Palestina. Salah satunya Amerika Serikat kala dipimpin oleh Donald Trump. Trump yang menjadi Presiden pada 2017 menunjukkan kebijakan yang pro Israel, Trump menyebut Yerusalem adalah ibu kota Israel bahkan kedutaan Amerika Serika di Tel Aviv mendadak dipindahkan ke Yerusalem.

Usai Trump lengser sebagai presiden, Joe Biden presiden Amerika Serikat selanjutnya ikut-ikutan memberikan bantuan kepada Israel dalam bentuk menyetujui Israel membeli senjata dan bom canggih dari Amerika Serikat dengan nilai Rp 10 triliun.

Konflik Israel dan Palestina tidak diketahui kapan akan berakhir. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mendamaikan Israel dan Palestina. Misalnya yang dilakukan Dewan Keamanan PBB pernah meminta Israel menarik pasukannya dari Jalur Gaza hingga diadakannya Konferensi Perdamaian. Namun usaha itu nampaknya sia-sia.

Awal Mula Konflik Israel Lawan Palestina (CNN Indonesia)